Mantan tukang cuci ini sekarang kerja di Manchester City

Foto: Istimewa

MEDIAWARTA.COM – Mantan tukang cuci ini sekarang kerja di Manchester City. Ada satu orang Indonesia yang bekerja di klub Manchester City, Hanif Thamrin (30), pria asal Payakumbuh yang kini bekerja di media milik Manchester City sebagai International Producer.

Dikutip dari Brilio, ia bekerja di tim media, mengurus segala tetek bengek pemberitaan tim. Peran itulah yang dimainkan Hanif setiap harinya di Manchester City.

Hanif juga mengembangkan keterlibatan berita lewat media sosial dan menghasilkan acara TV bulanan untuk City TV, stasiun televisi milik Manchester City.

Bahkan, Hanif, sudah menelurkan sebuah buku yang berjudul “Pemburu di Manchester Biru”. Segala pencapaiannya tersebut tidak terjadi secara instan. Kuliah S2 di University of London, Hanif harus bekerja sebagai tukang cuci mobil sambil berusaha mengirimkan lamaran pekerjaan ke berbagai tempat yang akhirnya membawa ia berlabuh ke Etihad Stadium.

Sekadar diketaui, Manchester City Football Club atau juga dikenal dengan sebutan Man City (The Citizens) adalah klub sepak bola profesional dari Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Klub ini adalah klub sekota Manchester United (MU) dan bermarkas di Stadion Etihad, Manchester, Inggris.

Laga perdana klub ini tercatat pada November 1880. Pada waktu itu, Manchester masih bernama St Mark’s (West Gorton). Pada 1887 berubah nama menjadi Ardwick AFC, dan pada 1894 menjadi Manchester City FC.

Manchester City telah memenangi Liga Inggris sebanyak empat kali, Piala FA lima kali, Piala Liga Inggris empat  kali, dan Piala Winners Eropa satu kali. Periode tersukses klub ini terjadi pada era akhir 1960-an dan awal 1970-an. Pada saat itu, Manchester City di bawah asuhan manager Joe Mercer dengan asistennya Malcolm Allison dan beberapa pemain seperti Colin Bell, Mike Summerbee dan Francis Lee.

Mulai 1980-an, Manchester City mengalami masa penuh gejolak penurunan yang berpuncak pada degradasi ke tingkat ketiga sistem liga sepak bola Inggris pada 1998 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Pada waktu era Liga Primer Inggris pertama kali dibentuk 1992, Manchester City adalah salah satu pendirinya. Tetapi prestasi klub tidak kunjung membaik, bahkan Manchester City harus terdegradasi kembali ke tingkat kedua hingga dua kali, sementara di ajang Piala FA sejak bergulirnya Liga Primer Inggris, prestasi terbaik Manchester City hanya sampai pada perempat final.

Setelah mengakhiri liga di musim 2006-2007 pada posisi 14, musim berikutnya prestasi klub mulai merangkak naik. Pertengahan 2007, klub resmi menjadi milik miliarder Thailand yang juga mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra. Tetapi kepemilikan Thaksin tidak berlangsung lama lantaran dituduh kasus korupsi di negeranya. Akhirnya, pada September 2008 Thaksin menjual kepemilikan klub kepada pengusaha yang juga anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.

Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan kemudian menghabiskan ratusan jutaan poundsterling untuk membeli pemain kelas atas agar klub menjadi kompetitif. Sukses menyertai klub ini pada 2011, Manchester City lolos ke Liga Champions UEFA dan memenangkan Piala FA. Keberhasilan ini mencapai puncaknya dengan menjuarai Liga Premier Inggris 2011-2012.

Comment