Wow, medali emas Olimpiade Rio de Janeiro untuk Indonesia dihargai Rp 5 miliar

Sri Wahyuni dapat Rp 2 miliar dan tunjangan Rp 15 juta per bulan. Keberhasilan Sri Wahyuni pacu optimisme Kontingen Indonesia. Ia menjadi atlet peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016, Sabtu (6/8/2016) atau Minggu pagi Wib. Lifter putri kebanggaan Tanah Air itu mempersembahkan medali perak. Foto: Istimewa

MEDIAWARTA.COM, RIO DE JANEIRO – Wow, medali emas Olimpiade Rio de Janeiro untuk Indonesia dihargai Rp 5 miliar. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjanjikan bonus Rp 5 miliar bagi atlet Indonesia perebut emas di Olimpiade 2016, 5-21 Agustus mendatang di Brasil.

Indonesia pada Olimpiade 2016 diperkuat 28 atlet dari tujuh cabang olahraga. Jumlah ini berarti lima kali lipat dari bonus yang sama di Olimpiade 2012 London.

Saat itu, peraih emas mendapat Rp 1 Miliar sementara perak Rp 400 juta dan perunggu Rp 200 juta. Seperti dikutip dari tribunnews.com, Minggu (7/8/2016), apresiasi untuk atlet peraih medali sudah disetujui.

“Nilainya cukup besar, yaitu emas Rp 5 miliar, perak Rp 2 miliar dan perunggu Rp 1 miliar,” kata Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot Broto di sela pelepasan rombongan besar kontingen Indonesia di Kantor KOI.

Cabang bulutangkis paling banyak memberangkatkan atlet, 10 orang. Disusul angkat besi sebanyak tujuh orang. Berikutnya empat atlet panahan, dua atlet atletik, dua renang, dua rowing, dan satu atlet BMX. Selain dari bulutangkis dan angkat besi, cabang panahan juga berpeluang karena untuk ke Brasil bermodalkan predikat juara dunia.

Dari Brasil, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir mengabarkan, kontingen Indonesia di Rio de Janeiro bangga bisa ikut parede dan upaca pembukaan. Ia mengkonfirmasikan, adanya isu yang beredar pada media masa di Rio, diperlukan perhatian ekstra terhadap para atlet, terutama mengenai kesehatan.

Makanya, ia berharap agar para official dapat melakukan upaya-upaya dan strategi yang maksimal sehingga para atlet mampu memfokuskan diri semata-mata untuk persiapan menghadapi pertandingan yang telah terjadwal.

“Indonesia memiliki peluang untuk memperoleh medali pada Olimpiade kali ini, Kebanggaan atas potensi dan prestasi bangsa ini patut kita lanjutkan. Saya bersama jajaran KOI dan Chef de Mission (CDM) untuk Indonesia akan mendampingi dan memberi dukungan secara langsung kepada 28 atlet yang akan berjuang pada tujuh  cabang olahraga,” ujarnya.

Tradisi medali atlet Indonesia dari cabang olahraga angkat besi berpeluang untuk mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia di ajang olimpiade Rio de Janeiro. Sejumlah lifter diharapkan bisa mempertahankan tradisi Indonesia selalu meraih medali olimpiade dari olahraga ini.

Seperti diketahui, pada hari kedua olimpiade, Sabtu (6/8/2016) waktu setempat atau Minggu hari ini (7/8/2016), lifter putri Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani sudah berhasil meraih medali perak.

Sri Wahyuni menjadi atlet angkat besi asal Indonesia yang tampil pertama dari total tujuh atlet angkat besi yang berjuang di olimpiade. Atlet yang melakoni debut di olimpiade ini termasuk dalam daftar lifter unggulan yang diproyeksi berpeluang mempersembahkan medali emas.

Atlet kelahiran Bandung, Jawa Barat itu tampil di kelas 48 kilogram putri yang dilombakan di Rio de Janeiro. Prediksi ini didasarkan pada catatan angkatan beban yang diajukan untuk diangkat Yuni, nama kecil Sri Wahyuni.

Target total angkatan bebannya menempati posisi tertinggi dari masing-masing lifter yang bersaing di kelas 48 kilogram. Dari 12 peserta, ia berada ada di urutan pertama dengan target yang diajukan seberat 203 kilogram. Beban tersebut lebih dari empat kali lipat bobot dirinya.

Target itu juga lebih berat tiga kilogram dari pesaing terdekatnya, Sopita Tanasan dari Thailand yang pada pertandingan ini berhasil merebut medali emas. Sementara, 10 lifter lainnya mengajukan target antara 170-195 kilogram (kg).

Comment