Yuk, kenal lebih dekat Sri Wahyuni yang raih medali Olimpiade Rio de Janeiro

Sri Wahyuni dapat Rp 2 miliar dan tunjangan Rp 15 juta per bulan. Keberhasilan Sri Wahyuni pacu optimisme Kontingen Indonesia. Ia menjadi atlet peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016, Sabtu (6/8/2016) atau Minggu pagi Wib. Lifter putri kebanggaan Tanah Air itu mempersembahkan medali perak. Foto: Istimewa

MEDIAWRTA.COM, RIO DE JANEIRO – Yuk, kenal lebih dekat dengan Sri Wahyuni yang raih medali Olimpiade Rio de Janeiro. Atlet angkat besi putri Sri Wahyuni berhasi mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Ia meraih perak pada kelas 48 kilogram (kg) dalam lomba yang diadakan Sabtu atau Minggu WIB.

Sri Wahyuni mendapatkan medali perak berkat total angkatan 192 kilogram (snatch 85 kg dan 107 kg clean and jerk). Medali meas direbut atlet Thailand berusia 21 tahun, Sopia Tanasan yang mengangkat total 200 kg (snatch 92 kg dan clean and jerk 108 kilogram). Sementara, atlet Jepang Hiromi Miyaki merebut perunggu dengan total angkatan 188 kg.

Lalu, siapa Sri Wahyuni? Dikutip dari tempo.co, ia adalah salah satu lifter muda andalan Indonesia. Usianya baru 21 tahun. Ia lahir di Bandung pada 13 Agustus 1994 dan merupakan putri pertama pasangan Candiana dan Rosita.

Sebelum Olimpiade ia sudah dijagokan untuk bisa membuat kejutan di Brasil. Maklum. prestasinya memang cemerlang. Pada Juni 2014, ia meraih dua emas dan satu perak dari Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi yang digelar di Kazan, Rusia.

September 2014, Sri Wahyuni meraih medali perak Asian Games dengan total angkatan 187 kg. Dua bulan kemudian, ia sukses menempati peringkat ketiga angkatan Clean and Jerk dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kazakhstan.

Sebelum itu, pada 2013, ia juga meraih medali emas Sea Games Myanmar dan medali emas di Islamic Solidarity Games III Indonesia.

Saat meraih perak Asian Games 2014, ia mengungkapkan pertama kali mengenal angkat besi ketika berusia 13 tahun dari Siti Aisyah, teman ayahnya yang juga atlet andal angkat besi. Mahasiswa jurusan hukum Universitas Bhayangkara, Bekasi ini mengaku tertarik olahraga angkat besi karena menguatkan. Menurutnya, biar ia seperti pira, juga harus kuat.

Sri Wahyuni ingin bisa terus bertanding, tetapi ia sadar kekuatan manusia ada batasnya. Ia berencana berhenti mengangkat barbel pada usia 27 tahun. Saat itu, itu ia mengatakan ingin mewujudkan mimpi untuk menjadi atlet angkat besi terbaik di ajang Olimpiade.

“PON sudah, Sea Games sudah, Kejuaraan Dunia sudah, satu lagi yang saya impikan yaitu medali emas di Olimpiade yang selama ini belum pernah saya ikuti,” imbuhnya.

Kini, ambisinya itu sudah tercapai. Sri Wahyuni bahkan sudah membanggakan keluarganya, juga Indonesia!

Comment