Musda LDII Pinrang Dorong Ketahanan Pangan dan Partisipasi UU Desa

MEDIAWARTA.COM, PINRANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pinrang Syarifuddin Side secara resmi membuka perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) V Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pinrang di Gedung Pemuda dan Olahraga Andi Makkoeloe, Jalan Letjen S Parman, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Kamis (13/10/2016).

Musda VI LDII Pinrang ini bertajuk “Mewujudkan Harmoni Kehidupan dan Mendorong Produktivitas dengan SDM Profesional Religius dalam Peran Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional”.

Dalam pembukaan Musda, hadir Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul, Sekretaris Asdar Mattiro, Wakil Ketua Edi Kurniadi dan Suyitno Widodo. Hadir pula Kajari Pinrang Sri Heny Alamsari, Dandim 1404/Pinrang Letkol Inf Sapta Budhy Purnama, Anggota Komisi III DPRD Pinrang Usman Bengawan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Dalam sesi diskusi panel Musda, membawakan materi Kepala Kemenag Kabupaten Pinrang Arsyad Ambo Tuo, Wakil Ketua MUI Pinrang Abdul Salam Latarebbi, dan Kasat Binmas Polres Pinrang AKP Lutfin Daud.

Ketua LDII Pinrang Ihsan Syamsuri di sela-sela Musda berharap, melalui momentum Musda, terpilih ketua yang bisa meningkatkan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Pinrang. “Pengurus masa bakti 2017-2021 hendaknya bisa berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah terkait Undang-undang Desa,” katanya.

Di Kabupaten Pinrang, kata Ihsan, telah berdiri 8 Pimpinan Cabang (PC) dan 3 Pimpinan Anak Cabang (PAC). Pihaknya berharap, pengurus PC/PAC aktif berkontribusi di tingkat kecamatan dan kelurahan. “LDII supaya berperan aktif mendukung program UU Desa,” ucapnya.

Forum Musda merekomendasikan, Pemkab Pinrang kesejahteraaa para petani. Sebab potensi pertanian sangat besar, maka diperlukan peningkatan pengetahuan para petani, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat.

Sementara Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul mengungkapkan, Indonesia saat ini menghadapi ancaman perang proksi. Untuk itu, LDII melalui klaster bela negara dan wawasan kebangsaan ikut berkotribusi menangkal perang proksi tersebut. “Narkoba dan pornografi peluru perang proksi,” kata Hidayat.

Lebih jauh, Hidayat mengatakan, bagi LDII Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tidak dapat ditawar-tawar lagi. “Siapa saja, kelompok atau perorangan yang merongrong NKRI, maka bukan hanya berhadapan dengan TNI/Polri, tetapi juga berhadapan dengan LDII,” ujarnya.

Comment