Toyota Eco Youth mengadakan Kompetisi Lingkungan ke-10

MEDIAWARTA.COM , JAKARTA – Antusias pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti kompetisi lingkungan yang diselenggarakan Toyota Indonesia atau yang dikenal dengan program Toyota Eco Youth (TEY) terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada penyelenggaraan TEY ke-10 kali ini, tercatat 539 SMA dan SMK yang berasal dari 27 provinsi di Indonesia turut berpartisipasi. Jumlah ini di atas target maupun penyelenggaraan TEY ke-9 tahun 2015 yang tercatat sebanyak 438 sekolah.

Tidak hanya dari jumlah sekolah yang terlibat, jumlah proposal proyek yang masuk tahun ini mencapai 2.534 proposal yang berasal dari kategori science dan social movement. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan dengan TEY ke-9 yang mencapai 1.709 proyek.

“Kami sangat mengapresiasi antusias pelajar SMA dan SMK yang ikut dalam kompetisi Toyota Eco Youth. Hal ini makin meyakinkan kami bahwa pelajar sebagai generasi penerus semakin peduli dan sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan untuk meraih kehidupan masa depan yang lebih baik,” ujar Hiroyuki Fukui, President Director PT Toyota-Astra Motor, pada saat pengumuman pemenang TEY ke-10, di Jakarta, hari ini.

Fukui mengatakan, bahwa Toyota Indonesia senantiasa akan terus mendukung dan berkontribusi dalam upaya menumbuhkan semangat peduli terhadap lingkungan di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia.

“Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga aksi yang mereka lakukan mampu memberikan efek positif dan menginspirasi teman-teman dan masyarakat di lingkungannya,” tuturnya.

Sementara itu, President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Masahiro Nonami, dalam kesempatan terpisah menyebutkan bahwa sejalan dengan semangat Toyota Beyond Care dan Toyota Berbagi, proyek-proyek yang masuk ke kompetisi TEY diharapkan berkontribusi dalam upaya pengembangan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan, sehingga dapat bermanfaat bagi generasi mendatang.

“Harapan kami, program Toyota Eco Youth ini juga dapat mendukung pendidikan Indonesia, khususnya budaya riset yang inovatif, dan pendidikan dengan wawasan terhadap lingkungan untuk tercapainya Indonesia yang lebih baik di masa depan,” ujar Nonami.

Hari ini, acara Awarding Ceremony TEY ke-10 berlangsung di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. TEY merupakan lomba berbasis lingkungan bagi siswa SMA dan SMK yang diselenggarakan oleh Toyota Indonesia yang terdiri dari Toyota Astra Motor (TAM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Dari seluruh proposal yang masuk, panitia telah menetapkan 25 proposal sebagai finalis terbaik. Dari jumlah tersebut, 15 proposal merupakan proyek kategori Science dan 10 proposal untuk kategori Social.

Ke-25 finalis berhasil menuntaskan realisasi proyek lingkungan hidup dan telah mendapat penilaian dari dewan juri, yang terdiri dari manajemen Toyota Indonesia, tokoh lingkungan Dr. Jatna Supriatna, tokoh pendidikan Prof. Arif Rahman, Spd, tokoh gerakan pemuda Chaerany Putri, serta praktisi media Didi Kasim.

Berdasarkan hasil penilaian Tim Juri, terpilih masing-masing tiga pemenang untuk setiap kategori yang terdiri dari Kategori Science dan Kategori Social, serta satu pemenang lainnya yang merupakan Best of The Best.

Untuk Kategori Science, SMK PGRI Karawang keluar sebagai juara 1, SMAN 34 Jakarta sebagai juara 2, dan SMAN 1 KOBA sebagai juara 3. Sementara itu, untuk Kategori Social,  SMAN 1 Blora keluar sebagai juara 1, SMAN 19 Bandung sebagai juara 2, serta MAN Model Banda Aceh sebagai juara 3.

Para pemenang di masing-masing kategori tersebut berhak atas hadiah sebesar Rp 70 juta untuk pemenang pertama, Rp 50 juta untuk pemenang kedua, dan Rp 30 juta untuk pemenang ketiga.

Sementara itu, pemenang Best of The Best yang diraih SMK PGRI Karawang akan mendapatkan hadiah tambahan berupa pelatihan tentang lingkungan di Jepang. Dengan demikian, total hadiah yang diberikan kepada para pemenang dalam program TEY ke-10 ini mencapai Rp 600 juta.

Dilandasi semangat Toyota Beyond Care dan Toyota Berbagi, TEY ke-10 mengambil tema Ecosociopreneurship sebagai upaya Toyota Indonesia menstimulus dan menanamkan nilai-nilai entrepreneur kepada para pelajar dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup.

Tujuannya agar para peserta mampu menciptakan kegiatan yang menghasilkan dana guna mendukung keberlangsungan proyek secara mandiri dan terciptanya inovasi-inovasi baru bagi proyek-proyek lingkungan mereka.

Ecosociopreneur merupakan gabungan antara Ecopreneur yang berarti wirausaha yang peduli dengan masalah lingkungan atau kelestarian lingkungan. Sementara itu, Sociopreneur adalah pengusaha yang menjalankan usahanya tidak semata-mata hanya memikirkan keuntungan pribadi, tetapi juga memikirkan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.

 Melalui TEY ke-10, konsep Ecosociopreneur yang telah dijalankan Toyota selama ini akan ditransformasikan kepada para pelajar SMA dan SMK sebagai generasi penerus, agar jiwa kewirausahaan yang mereka miliki juga tetap memperhatikan aspek sosial, khususnya dalam mengembangkan upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan dan jangka panjang.

Contoh konsep Ecosociopreneur adalah “Asuransi Sampah” yang dilakukan oleh “Eco-Hero” bernama Dr. Gamal Albinsaid.

Dr. Gamal mempunyai klinik kesehatan di mana para pasien membayarnya dengan sampah. Kemudian, sampah ini dijual melalui sistem koperasi. Uang yang dihasilkan dari penjualan sampah akan digunakan untuk mendanai operasional klinik kesehatan tersebut.

Dari kegiatan proyek mandiri “Asuransi Sampah” ini, akan diperoleh keuntungan di mana masyarakat miskin dapat berobat tanpa biaya, dan sampah dapat dikumpulkan untuk didaur ulang.

Untuk meningkatkan kualitas kompetisi, Toyota Indonesia memperluas cakupan kolaborasi TEY. Jika sebelumnya hanya melibatkan internal sekolah dan lingkungan sekitar sekolah,  pada TEY ke-10 juga melibatkan peran universitas sebagai pembimbing dan pendampingan bagi 25 proyek peserta yang berhasil menjadi finalis untuk peningkatan kualitas proyeknya.

Sama halnya dengan pelaksanaan TEY tahun-tahun sebelumnya, TEY ke-10 juga akan terdiri dari 2 (dua) kategori lomba, yaitu untuk bidang Science (ilmiah) dan Social Movement (sosial).

Namun sesuai dengan tema Ecosociopreneurship, proyek ilmiah yang dilombakan adalah proyek secara berkesinambungan, dapat berjalan secara mandiri dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

Sementara itu, untuk Social Movement adalah gerakan sosial berkesinambungan yang bisa berjalan secara mandiri dan mengajak komunitas untuk berperilaku yang berdampak positif bagi lingkungan.

Comment