“Rumah Bambu Pintar ini adalah program pendidikan gratis bagi seluruh eleman warga desa. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, pria dan wanita. Hari ini kita buka secara resmi,” urai Andi Dewiyanti, saat ditemui Makassar Today, Minggu 15 Januari.

Dia menjelaskan, Rumah Bambu Pintar terdiri dari sejumlah program. Diantaranya kursus Bahasa Inggris dan Kursus Komputer, kursus menjahit dan usaha konveksi, hingga pelatihan keterampilan seperti memanfaatkan bambu untuk pelbagai keperluan. “Sebagian kegiatan digelar dihutan bambu dibelakang rumah, selain lebih natural dan nyaman, juga mengajarkan warga agar melestarikan alam. Sementara kursus komputer dilaksanakan dikolong rumah,” bebernya.

Andi Dewiyanti dibantu sejumlah relawan dari Verdant Village. Mereka menjadi tenaga pengajar, sekaligus mendampingi SDM lokal yang punya kemampuan mengajar komputar dan Bahasa Inggris. Meski dihelat secara gratis, ibu kades tidak menggunakan sepeserpun dana desa. “Saya gunakan dana pribadi. Semoga jadi amal jariyah bagi saya dan para pengajar, namun tentu atensi dari Pemkab sangat kami harapkan agar Desa Wiring Tasi bisa dilirik sebagai salah satu daerah potensial di Pinrang,” harapnya Kades yang dikenal tegas itu.

Salah satu peserta didik di Rumah Bambu Pintar, Iin Safitri mengutarakan kebahagiaannya memiliki tempat belajar baru. Siswi SMA 1 Suppa itu mengaku senang belajar di Rumah Bambu karena nyaman dan jauh dari kesan formal. “Kita belajar 2x seminggu. Banyak teman-teman ikut karena kakak-kakak pengajarnya cerdas-cerdas dan ramah. Suasanya juga nyaman sekali,” kata Iin.

Desa Wiring Tasi sendiri adalah satu dari 10 desa di Kecamatan Suppa. Meski termasuk wilayah Pinrang, namum daerah ini justru lebih dekat dengan Kota Parepare. Letaknya di pesisir pantai Lero Pinrang, sekira 30kilometer dari pusat kota Pinrang. (M Haris Syah)