KUDO paparkan solusi permasalahan logistik Indonesia di IRX 2017

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Gelaran International Retailing Expo Asia 2017 menghadirkan banyak pelaku industri bisnisretail dan teknologi dari seluruh penjuru Asia, dan KUDO lagi -lagi menjadi narasumber terpilih untuk kali ini menjawab permasalahan logistik dan pergudangan mikro Indonesia (19/1/2017).

Kompleksnya tantangan pergudangan makro yang dihadapi merchants KUDO turut mengambil andil dalam mempengaruhi akumulasi harga akhir produk online itu sendiri. “Pelaku pergudangan mikro dan makro Indonesia patut mempertimbangkan segi manajemen resiko disaat barang dikirimkan oleh mitra logistiknya, melakukan inspeksi tepat untuk mengantisipasi human error dan menghindari deduksi kualitas dan kuantitas barang yang terjadi selama pengiriman.

perusahaan juga harus transparan dalam menyampaikan status pengiriman barang kepada pelanggan dengan mempekerjakan tim customer service yang baik” lanjut Sukan. Menurutnya, memiliki customer service yang baik sama pentingnya dengan pelayanan yang diberikan produk itu sendiri.

Sukan Makmuri, CTO KUDO pada awal presentasi solonya menjelaskan bahwa kondisi geografis Indonesia bukan hanya menjadi tantangan besar para pemain industri logistik, namun juga perusahaan rintisan Indonesia. Hal ini dikarenakan estimasi waktu pengiriman yang dirasa pelanggan, terutama mereka yang tinggal dipelosok, besar kecil mempengaruhi keputusan mereka berbelanja online.

Roolin Njotosetiadi, Head of Product KUDO dalam sesi panel “How Leading Retailers are Getting Gips with the Latest Economoy Growth” mengungkapkan bahwa KUDO memahami dengan sangat baik kondisi lebih dari 300.000 agennya yang tinggal di pelosok daerah, di seluruh wilayah Indonesia, oleh karena itu KUDO konsisten selalu melakukan penyempurnaan. Diantaranya adalah peningkatan kualitas fitur yang bertujuan agar aplikasi KUDO dapat tetap dibuka lewat telpon genggam berresolusi rendah, optimalisasi UX agar gambar produk dapat dilihat dengan jelas oleh mereka, dan tidak lupa pemberian komisi menarik yang terbukti justru membuat pelanggan para agen ingin pula belajar mempergunakan teknologi sebagai usaha dagang digitalnya.

Comment