Makassar Wakili Asia Pasifik ke IBM Smart City Challenges

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – The United Nations Development Programme (UNDP) Jakarta merekomendasikan kota Makassar untuk diikutkan pada International Business Machine (IBM) Smart City Challenges. Makassar merupakan satu dari dua kota di Asia Pasifik yang diajukan Lembaga jaringan pembangunan global Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) ini. Kota lainnya yakni salah satu kota yang berada di Maladewa.

UNDP, lembaga yang secara administrasi adalah pejabat tertinggi ke 3 setelah Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal pada lembaga Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) menetapkan kedua kota tersebut berdasarkan tiga indikator.

Menurut salah satu staff UNDP Jakarta Siprianus Bate Soro, Indikator pertama karena melihat komitmen pembangunan Makassar ke arah smart city. Ke dua yakni komitmen kepemimpinan daerahnya, hal ini menurut dia menjadi indikator terpenting. Selanjutnya pada indikator ke tiga yakni dinamika masyarakat yang menginginkan perubahan yang lebih baik.

Siprianus mengatakan pihaknya telah lama melakukan pengamatan di kedua kota tersebut.

“Hasilnya kita lihat, Makassar dan salah satu kota di Maladewa kita rekomendasikan pada IBM Smart City challenges round 2 ini,” pungkasnya via telpon selular, beberapa waktu lalu.

Secara kebetulan, menurut Dia kantor IBM berdekatan dengan Kantor UNDP di Bangkok.

Lebih lanjut Siprianus menyampaikan jika IBM adalah lembaga yang memiliki reputasi global. Jika Makassar dinilai bisa menjadi best paractice (contoh terbaik) maka tentu wali kotanya akan diminta untuk berbagi gagasan sehingga bisa menginspirasi kota- kota lain di dunia.

Sekaitan hal tersebut, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menambahkan masuknya Makassar sebagai salah satu kota di Indonesia pada IBM Smart City Calenges tidak lain karena inovasi smart city berbasis sombere.

“Inovasi smart city kita aplikasikan melalui layanan kesehatan dan pendidikan pada Makassar Smart Card, Makassar Home Care dan Makassar Student Smart Card yang kesemuanya itu telah digunakan masyarakat Makassar dalam kurun dua tahun terkahir,” terangnya di Rujab, Kamis (30/3/2017).

Comment