Diskusi Publik Gerkan Nasional Non Tunai

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR- Bersama dengan PT Bank Mandiri, Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel menggelar diskusi publik dengan tema ‘Mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk Mewujudkan Cashless Society’ bertempat di Grand Clarion Hotel Makassar, Selasa (12/9/2017).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang memiliki keterkaitan dalam program GNNT meliputi bank sentral, perbankan, ekonom hingga penyedia fasilitas penunjang non tunai seperti Gojek dan TChas dari Telkomsel.

Dari beberapa pembicara diantaranya dari Regional Operation Head Bank Mandiri Wilayah X Sulawesi Maluku, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulsel Bambang Kusmiarso, Kepala Bagian Informasi OJK Regional VI Sulampua Andi Yusuf, Ekonom Universitas Hasanuddin Prof Marzuki DEA, serta Direktur Teknik dan Operasional PT Bosowa Marga Nusantara Ismail Malliungan.

Kepala BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, dalam penjelasannya mengatakan, GNNT telah dicanangkan Bank Indonesia pada 14 Agustus 2014. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai. Hal ini secara tidak langsung menggiring kebiasaan masyarakat untuk menggunakan mode pembayaran non tunai.

kepraktisan bertransaksi dan keamanan dalam bertransaksi, efisiensi biaya antara biaya produksi, dan mengurangi biaya cetak fisik menjadi alasan penggunaan uang non tunai lebih diutamakan.

Selanjutnya, keuntungan dari sisi pencatatan transaksi secara otomatis, sehingga memudahkan dalam menghitung aktivitas ekonomi.

Dalam kesempatan sama, Regional Operation Head Bank Mandiri Wilayah X, Tonggo Marbun, mengatakan, perseroan telah menyiapkan produk e-Money sebanyak 45.000 keping guna mendukung program GNNT terutama pada elektronifikasi tol di Makassar.

Sejauh ini, produk uang elektronik yang diterbitkan perseroan tersebut telah terjual sekira 9.285 keping dan diproyeksikan bakal melonjak pada periode Oktober 2017 mendatang atau bertepatan dengan implementasi kewajiban non tunai pada ruas tol.

Disisi lain Persiapan juga telah dilakukan pihak operator jalan tol di Makassar, PT Bosowa Margautama Nusantara dalam menyiapkan fasilitas pembayaran non tunai pada seluruh gardu pembayaran serta penyediaan fasilitas isi ulang untuk kartu uang elektronik.

Direktur Teknik dan Operasional PT Bosowa Marga Nusantara, Ismail Malliungan, mengemukakan, infrastruktur penopang transaksi non tunai telah terpasang pada sembilan gerbang tol kelolaan perseroan dan siap mendukung penerapan sistem pembayaran virtual yang dipersyaratkan pemerintah.

Selain itu, penambahan titik pengisian ulang untuk uang elektronik juga dipersiapkan perseroan guna memudahkan pengguna jasa ruas tol kelolaan dalam bertransaksi non tunai.

Sejauh ini, lokasi pelayanan isi ulang telah tersedia pada ruas tol seksi I dan seksi II yakni pada gerbang tol (GT) Cambaya serta GT Kaluku Bodoa yang merupakan perlintasan kendaraan utama pada kelolaan perseroan.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Ekonom Universitas Hasanuddin Prof Marzuki DEA dan Asisten Gubernur Sulsel Ruslan Abu, yang membuka acara ini. Ruslan mengatakan, GNNT ini harus mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah.

“Kebijakan pemerintah pusat ini melalui Bank Indonesia harus disupport, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar program ini dapat dikenal lebih luas dan berjalan lancar,” jelasnya.

Sementara, Ketua PJI Sulsel, Abdullah Rattingan, menjelaskan program transaksi non tunai ini perlu disosialisasi secara massif di seluruh Indonesia dan itu merupakan tugas kita bersama.

“Termasuk Makassar yang merupakan kota berklasifikasi metropolitan dan hub di Indonesia Timur serta memiliki volume transaksi berbagai segmen sangat besar,” katanya. (**)

Comment