Misteri Pemakaman Saddam Hussein

Misteri Pemakaman Saddam Hussein

MEDIAWARTA.COM – Diketahui, seperti dilansir media Pakistan The Express Tribune  dari laman Liputan6.com pada Rabu (18/4/2018), pemimpin Irak dengan tangan besinya selama seperempat abad tersebut dihukum gantung pada 30 Desember 2006 di Pangkalan Militer AS di Kazimain, Baghdad.

Dipercaya dimakamkan di sebuah makam berbentuk monumen (mausoleum) Desa Al Awja diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhirnya Mantan diktator Irak, Saddam Hussein. Namun menurut kabar terbaru, di makam tersebut tidak menyimpan sang mantan diktator.

Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush memerintahkan agar jenazah Saddam Hussein disemayamkan di Al Awja Usai prosesi hukuman mati tersebut, Tikrit, Irak Utara. Namun belakangan muncul keraguan terkait keberadaan jenazah sang diktator di makam tersebut.

Misteri makam Saddam Hussein di Al Awja memunculkan sejumlah pertanyaan. Apakah jasad Saddam Hussein masih berada di makam tersebut? Apakah jenazah sudah digali keluar dan dipindahkan? Kemanakah jenazah sang diktator yang ditakuti itu dipindahkan?

Benarkah  Saddam Hussein Dimakamkan di Yordania.?

Akibat bombardir udara pasukan koalisi, makam Saddam di Al Awja hancur lebur akibat adanya konflik senjata yang meletus di Irak beberapa tahun silam dianggap penyebab pemindahan jenazah dan persemayaman terakhir Saddam Hussein.

Hal tersebut diungkapkan oleh kelompok paramiliter Syiah anti-Saddam Hussein, Hashed Al Shaabi yang bertugas menjaga makam tersebut. Karena dijadikan tempat persembunyian para penembak jitu teroris pada puncak operasi militer ketika perang melawan ISIS di Irak, makam tersebut dirudal.

Meski meyakini akibat serangan udara tersebut membuat makam Saddam porak poranda, namun  Syekh Manaf Ali Al Nida, pemimpin dari Suku Albu Nasser (suku segaris darah Saddam Hussein) tak secara langsung menyaksikan insiden bombardir udara seperti yang disebutkan kelompok Hashed Al Shaabi.

Usai insiden tersebut bermunculan spekulasi terkait jenazah dan makam Saddam yang diamankan ke tempat lain agar terbebas dari serangan udara lain. Terlebih diungkapkan anggota Hashed Al Shaabi bahwa ada seorang anggota keluarga Saddam yang membawa pergi jenazah sang diktator dari Al Awja.

Disebutkan anggota keluarga tersebut adalah putri Saddam Hussein, Hala Hussein yang tengah berada dalam pengasingan. Ia kemudian memindahkan jenazah dan makam sang ayah ke Yordania. Demikian penjelasan pasukan Hashed Al Shaabi yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, terkait spekulasi pemindahan jenazah dan makam Saddam Hussein, beberapa cendekiawan Irak angkat bicara. Mereka meragukan kebenaran teori “pemindahan jenazah Saddam oleh Hala”. Para cendekiawan anonim tersebut justru memiliki teori lain.

“Mustahil. Hala Hussein tak mungkin kembali ke Irak. Tapi, jasad Saddam bisa saja dipindahkan secara rahasia ke lokasi yang tak diketahui oleh publik. Tak ada orang yang tahu proses dan lokasi pemindahannya. Pihak klan (Albu Nasser) atau keluarga Saddam pasti juga akan merahasiakan hal tersebut.”

Spekulasi Pemindahan Jenazah Dibantah

Terkait hal tersebut, sejumlah narasumber yang menghabiskan banyak waktu di Irak menyangsikan spekulasi yang disebutkan di atas. Jaafar Al Gharawi, kepala keamanan kelompok paramiliter Hashed Al Shaabi dengan tegas membantah kabar pemindahan jenazah dan makam Saddam Hussein.

“Jenazah itu masih ada di sana (di Al Awja), terlepas dari serangan ydara yang melanda,” demikian kata Gharawi kepada AFP ketika diminta tanggapan terkait kemungkinan dipindahkannya jenazah dan makam sang mantan diktator yang ditakuti tersebut.

Seperti diketahui, Saddam Hussein (69) dimakamkan sebelum fajar merekah di mausoleum di Al Awja, yang dibangunnya beberapa tahun sebelum dilengserkan dari jabatan sebagai pemimpin Irak. Tempat tersebut kemudian bermetamorfosis menjadi situs ziarah mewah.

Makam tersebut menjadi tempat berkumpulnya para pendukung Saddan dan kelompok anak sekolah setempat, tepat di hari ulang tahun Saddam Hussein yang jatuh pada tanggal 28 April. Dulu diperlukan otorisasi khusus bagi pengunjung. Kini tempat tersebut sudah berupa reruntuhan bangunan sejak pecahnya konflik bersenjata dengan ISIS pada 2010-an.

Comment