Viral! Foto jenazah dibuang di semak tersebar di medsos, ternyata begini cerita sebenarnya.

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Beredarnya sejumlah Foto jenazah dibuang di semak tersebar di medsos memperlihatkan jenazah yang sudah dibungkus kain kafan diduga tidak dikubur sesuai tata cara yang memenuhi syarat. Ada berbagai macam ada juga yang mengatakan lokasinya di Makassar dekat pekuburan Sudiang dan banyak lagi versi lainnya.

Menyikapi hal tersebut, Abdul Rohman, selaku penyedia jasa lainnya orang perorang di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Jakarta Barat pun meluruskannya.

Abdul menjelaskan, tidak ada sama sekali jenazah dibuang atau ditelantarkan seperti terlihat pada foto yang beredar di media sosial.

“Itu bukan dibuang, bukan diterlantarkan. Memang kalau di foto terlihat seperti dibuang tapi enggak betul,” ujar Abdul yang juga ikut terlibat dalam proses pengangkatan jenazah seperti dalam foto tersebut.

Lokasi kubur tunawan atau jenazah tanpa identitas di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (27/5/2018).

Lokasi kubur tunawan atau jenazah tanpa identitas di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (27/5/2018). (ISTIMEWA)

Ia bercerita, Jumat (25/5/2018) siang, ada dua mobil ambulans mengantarkan enam jenazah ke TPU Tegal Alur, tepatnya di blok khusus makam untuk jenazah tanpa identitas atau tunawan.

“Ada dua ambulans bawa tiga jenazah bayi sama tiga jenazah dewasa. Kebetulan yang di foto itu pas kita lagi gotong jenazah dewasa,” kata Abdul ditemui TribunJakarta.com di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (27/5/2018).

“Karena itu posisi peti ada di bawah, dan kondisi jenazah yang sudah sekitar tiga minggu. Untuk mempermudah memang sengaja kita letakkan peti secara miring,” kata Abdul.

Peletakan peti secara miring dimaksudkan Abdul agar jenazah bisa diangkat secara perlahan menuju liang lahatnya.

“Kondisi jenazah enggak memungkinkan untuk diangkat dari peti langsung karena sudah lama. Jadi kita perlu hati-hati, makanya dua orang angkat jenazah, satu orangnya mengangkat peti berbarengan,” jelas Abdul.

Dikatakan Abdul, saat itu ia bersama dua orang petugas lainnya yang mengurusi keenam jenazah.

Mereka sudah memperlakukan jenzah sebaik mungkin sesuai dengan tata cara pemakaman secara Islam.

Ia pun merasa terkejut jika prosesi pemakaman jenazah yang ia lakukan itu beredar viral di media sosial.

Ditambah lagi dengan judul jenazah ditelantarkan.

Abdul pun menduga, beredarnya foto tersebut berawal dari dua bocah yang iseng memfoto petugas saat menguburkan makam.

“Memang pas ambulan datang, ada dua anak sekolah sepantaran SMP lah kira-kira itu dia duduk di sana. Kayaknya memang mereka yang foto,” ujar Abdul.

Abdul mengatakan, dugaannya itu didasari dari tingkah laku kedua bocah yang berpindah-pindah tempat.

“Anaknya dua, cowok-cewek mungkin pacaran. Itu pertama dia di sana depan, lalu pindah ke belakang sini yang ilalang tinggi,” kata Abdul.

Beredar foto jenazah berkain kafan diduga dibuang di Tempat Pemakaman Umum (TribunJakarta.com)

Untuk menyamakan jepretan foto yang beredar, ia pun mengulang kembali mengambil gambar di lokasi yang sama.

“Kalau di foto itu kelihatannya rumput tinggi, padahal kalau kita ambil normal ini biasa aja. Si anak yang ambil foto ini memang posisinya ambil dari bawah jadi terkesan rumput tinggi,” tutur Abdul.

Akibat dari sudut pandang foto yang memperlihatkan rerumputan tinggi itu pun, patok atau nisan makam tidak terlihat sama sekali.

“Jadi kesannya kayak dibuang, kalau di foto itu kan enggak ada nisannya. Padahal ini ada patok nisan kalau kita ambil normal,” ujar Abdul.

Pantauan TribunJakarta.com, lokasi pemakaman tunawan memang tidak ditumbuhi dengan rerumput yang tumbuh tinggi.

Malah kesan gersang yang terlihat saat TribunJakarta.com meninjau lokasi secara langsung.

Di samping pemakaman juga terdapat sebuah empang kecil dan dipenuhi beberapa warga yang sedang memancing.

Abdul pun memaklumi ulah dua bocah yang diduga penyebab dari beredarnya foto viral jenazah terlantar.

“Saya baru lihat mereka berdua. Karena kalau warga sini sudah biasa melihat proses pemakanan tunawan di sini, malah kadang mereka (yang memancing) ikut bantu juga,” kata Abdul.(TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah)

 

 

Sumber: tribun

Comment