KESETRUM LISTRIK SAAT BEKERJA, PAK ANAS MENDAPATKAN BANTUAN DARI ACT – GASS

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Gerakan Admin Sulsel (GASS) melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) Prov. Sulsel salurkan bantuan kemanusiaan untuk Pak Anas yang terkena listrik saat bekerja pada Jumát 24 Januari 2020. Bantuan ini diserahkan langsung kepada Pak Anas dirumahnya Antang, Makassar, Jumat (24/1/2020).

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Catherin Imran selaku Head Of Marcom ACT Sulsel dan Arfah Aksa Ali selaku ketua GASS (Gerakan Admin Sulsel) diserahkan langsung kepada Pak Anas. Catherin menyatakan ucapan terima kasihnya kepada para sahabat dermawan atas amanah yang diberikan untuk Pak Anas dan ACT sebagai lembaga kemanusiaan profesional dan global selalu berupaya untuk memberikan solusi atas permasahalan kemanusiaan yang terjadi baik secara Nasional maupun Internasional.

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada para sahabat dermawan atas amanah yang diberikan dengan memberikan bantuan terbaiknya untuk Pak Anas, semoga mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT. Kami, ACT selalu berupaya hadir dalam setiap isu kemanusiaan baik yang ada di Indonesia maupun Dunia. Apalagi jika masalah kemanusiaan itu datang dari lingkungan terdekat kita contohnya kasus Pak Anas ini, yang jauh saja kita bantu yang dekat apalagi”, ujarnya.

Catherin menambahkan, apresiasinya terhadap kepedulian teman-teman yang ada di Komunitas GASS atas penggalangan donasi untuk Pak Anas ini

“Saat kami mendapat laporan di media sosial bahwa ada warga antang makassar yang terkena listrik, dengan segera kami turunkan tim ACT yang untuk melakukan assestment dilokasi kejadian. Setelah kami anggap atas kelayakan bantuan, kami segera berkoordinasi dengan teman-teman di komunitas GASS dan mendapat hal ini sambutan positif dari para pengurusnya. Jadi komunitas GASS ini adalah kumpulan admin media sosial instagram yang ada di Sulsel, mereka punya kapasitas untuk segera memviralkan penggalangan dana ini. Memang kolaborasi antara ACT & GASS tidak hanya sebatas ini saja melainkan telah banyak isu kemanusiaan sebelumnya yang telah dikerjasamakan. Walaupun bantuan ini tidak begitu banyak, namun kami berharap dapat meringankan beban pak Anas dan keluarga.” tambahnya

Bapak Anas (40 th), pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan yang diupah dengan rata-rata penghasilan Rp. 50 ribu per hari, hanya mampu terbaring tak berdaya di rumah seukuran 3X4 meter miliknya. Ia mengalami kecelakaan saat sedang bekerja pada akhir September 2019 silam.

Anas mengatakan bahwa kecelakaan yang dialaminya bermula saat beliau sedang bekerja memasang atap kanopi di sebuah rumah di bilangan Minasa Upa Makassar. Sayangnya, terdapat kabel telanjang membentang yang menyengat beliau serta menghanguskan hampir seluruh bagian tubuhnya.

“Waktu itu saya memasang kuda-kuda baja ringan atap kanopi. Kejadiannya pada hari senin jam 9 pagi, namun bagian atas dari baja ringan itu mengenai kabel telanjang yang ada pada tiang listrik dekat situ, sehingga baja ringan yang saya pegang itu dialiri aliran listrik tegangan tinggi dan sekejap tubuh saya terbakar.” ujarnya

Beruntung, ayah dari dua orang anak tersebut masih bisa diselamatkan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Beliau sempat menjalani operasi sekali pada bagian punggungnya, namun karena terkendala biaya, akhirnya operasi pun terhenti. Kini beliau hanya bisa rawat jalan sambil menebus resep obat pengurang rasa nyeri.

Anas menambahkan hingga saat ini luka bakar yang dideritanya telah berangsur pulih walaupun harus melewati operasi sebanyak dua kali dengan biaya yang tidak sedikit. Adapun biaya operasinya diambil dari bantuan donatur dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Dalam sebulan terakhir ini, saya melakukan operasi sebanyak dua kali dan Alhamdulillah ada beberapa dana bantuan dari para donatur dan juga saya pakai kartu KIS untuk berobat, itu sangat membantu sekali”, tambahnya.

Sementara itu, Ibu Isa yang merupakan menantu yang juga Ibu dari istri korban mengatakan bahwa kondisi yang dialami Anas memaksa sang Istri, Ibu Ita (22 th) mengambil alih tanggung jawab mencari nafkah demi bertahan hidup bersama 2 orang anaknya. Beliau memilih menjual jagung rebus keliling dari pasar ke pasar, rumah ke rumah demi untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga setiap harinya, namun karena harga jagung yang tinggi saat ini membuat Ita mencari nafkah di Merauke dengan bekerja sebagai buruh kelapa sawit.

“Itumi kasian, karena kondisi suaminya yang lagi sakit, jadi untuk menghidupi keluarganya, dia berjualan jagung menggunakan gerobak dengan berkeliling tapi karena saat ini harga jagung yang mahal, jadi pergimi ke Merauke kerja sawit karena kebetulan ada juga tantenya disana”, imbuhnya.

Sebelumnya, Anas menggadaikan motor yang dulunya dipakai untuk mengais rejeki dengan uang senilai 3 juta rupiah. Uang tersebut digunakan untuk membiayai uang muka operasi tahap pertama yang telah beliau jalani.

Selanjutnya beliau kembali berutang untuk melunasi biaya operasi tahap pertama itu. Pak Anas tidak bisa berbuat banyak, beliau terdesak dengan kebutuhan dan juga keadaan yang mengharuskannya gali lobang tutup lobang, berutang setiap saat.

Saat ini, kondisi Anas sudah berangsur pulih namun luka bakar beliau masih butuh pengobatan. Apalagi dengan kondisi ekonomi yang belum stabil dan harus menanggung dua orang anak. Melihat hal tersebut pihak ACT dan GASS akan terus membersamai Anas hingga kondisi beliau benar-benar pulih. Kami mengajak para sahabat dermawan dengan memberikan bantuan terbaiknya melalui rekening BNI Syariah 8660 2910 1908 0038 atas nama Aksi Cepat Tanggap lalu melakukan konfirmasi ke 0823 9519 5159 atau dapat mengantarkannya langsung ke Kantor ACT Sulsel Jl. Sultan Alauddin Plaza Ruko BB No.11 Makassar.

Comment