Kolaborasikan Peran Penyuluh, BKIPM Makassar Gelar Sarasehan Daring

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Keberadaan penyuluh perikanan dalam pengembangan dan peningkatan sumberdaya manusia kelautan perikanan adalah sebagai agen perubahan dan agen pemberdayaan yang membawa pesan dan informasi kepada kelompok masyarakat yang dibinanya. Sebaran penyuluh perikanan sebanyak 4.635 orang dalam 9 satminkal merupakan potensi utama pengggerak sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Pada tatanan normal baru, protokol kerja kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan memperhatikan unsur kesehatan dan keselamatan. Sinergitas kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan sistem perkarantinaan dan mutu dijalankan dengan menggali permasalahan yang terjadi pada pelaku usaha dan pelaku utama kelautan perikanan

Sejalan dengan hal tersebut, Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar bekerjasama dengan Balai Riset Pengembangan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros menyelenggarakan sarasehan daring dengan tema Akselerasi SDM Penyuluh Kelautan Perikanan Dalam Mendukung Sinergitas Fungsi Sistem Perkarantinaan dan Mutu Hasil Perikanan pada tanggal 20 Juli 2020. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu Sekretaris BKIPM, Hari Maryadi, Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyanto, serta Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Lilly Aprilya Pregiwati. Kegiatan ini menghadirkan pembicara kunci yaitu Kepala BKIPM, Dr. Rina. Dalam arahannya, Kepala BKIPM menyampaikan keterlibatan penyuluh perikanan dalam menyampaikan regulasi BKIPM menjadi sangat penting. “Perlu kiranya untuk mengkolaborasikan program dan kegiatan BKIPM ke dalam kegiatan penyuluh sehingga terlihat sinergitas yang baik” jelas Rina.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM, Widodo Sumiyanto menyampaikan beberapa isu keamanan pangan saat ini adalah ketelusuran produk perikanan di hulu. Kondisi penanganan ikan yang kurang baik di unit pengumpul, adanya cemaran logam berat serta sanitasi yang tidak sesuai persyaratan menjadi indikator penurunan mutu produk perikanan. Dukungan BKIPM untuk kegiatan penyuluhan perikanan antara lain monitoring bersama di bidang penyakit ikan, pemanfaatan hasil uji coba penyakit karantina ikan dan mutu serta jejaring laboratorium uji penyakit ikan dan mutu.

Sementara itu, Kapuslatluh Kelautan Perikanan Lilly Aprilia Pregiwati menyampaikan pada tatanan normal baru, kegiatan penyuluhan perikanan dengan membawa konten perkarantinaan ikan dan pengendalian mutu hasil perikanan telah dilaksanakan dengan menggunakan protokol standar. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain sosialisasi jenis ikan invasif, pemantauan penyakit ikan terpadu, pendampingan inspeksi CPIB, serta pengawasan mutu dan hasil perikanan domestik di pasar modern. (Komang Ayu)

Comment