BKIPM Harmonisasikan Ketentuan Ekspor Di Makassar

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Dalam memenuhi persyaratan pasar ekspor hasil perikanan, Indonesia melalui BKIPM sebagai Otoritas Kompeten Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) sudah melakukan kerjasama harmonisasi dalam bentuk Mutual Recognition Agreement (MRA) atau Memorandum of Understanding dengan beberapa negara mitra. Pengakuan jaminan mutu Indonesia dengan beberapa negara diproses melalui bilateral arrangement dengan saling bertukar sistem dan masing-masing mempelajari dan dilakukan inspeksi, selanjutnya setelah substansi sesuai maka dilakukan kesepakatan harmonisasi MoU / MRA.

Sejalan dengan hal tersebut, Pusat Pengendalian Mutu BKIPM melaksanakan kegiatan Harmonisasi Persyaratan Ketentuan Ekspor Hasil Perikanan Ke Negara Mitra dan Negara Tujuan Ekspor pada tanggal 29 September 2020 bertempat di Hotel Aryaduta Makassar. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyanto, Kepala BKIPM Makassar, Sitti Chadidjah dan Kepala Bidang Harmonisasi dan Penanganan Kasus Pusat Pengendalian Mutu BKIPM, Sri Anggoro dan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM, Widodo Sumiyanto menyampaikan beberapa kebijakan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan terutama pada masa pandemi sekarang ini. Kegiatan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan harus mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, juga dilakukan inovasi berupa inspeksi jarak jauh yang dilaksanakan secara virtual. Terkait dengan keberterimaan ekspor hasil perikanan, saat ini produk perikanan Indonesia dapat diterima di 158 negara dari 193 negara anggota PBB. ”Saat ini pasar potensial ekspor adalah Amerika Serikat, Amerika Latin, Uni Eropa, Timur Tengah, Tiongkok, Jepang dan Australia’ jelas Widodo.

Sementara itu, Kepala BKIPM Makassar, Sitti Chadidjah menyatakan ekspor produk perikanan pada semester satu tahun 2020 didominasi oleh rumput laut, karaginan,udang vanamei, gurita dan tuna dengan volume sebesar 65.317,28 ton dan nilai ekonomi 2,36 triliun rupiah. Adapun negara tujuan ekspor didominasi oleh China, Amerika Serikat dan Jepang. “Ekspor produk perikanan juga diimbangi dengan peningkatan jumlah unit pengolahan ikan di Sulawesi Selatan” pungkas Sitti.(Komang Ayu)

Comment