Digitalisasi Mampu Bangkitkan Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi

MEDIAWARTA.COM – Perkembangan digitalisasi saat ini telah berkembang pesat dari waktu ke waktu dan tak hentinya para pengembang terus melakukan inovasi-inovasi berbasis teknologi informasi agar dapat terus membantu penggunanya dalam menyelesaikan aktivitasnya sehari-hari. Berbagai sektor telah merambah dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Tantangan perekonomian dunia dan domestik terus bertambah. Belum selesai tantangan geopolitik dan perang dagang, muncul tantangan baru yaitu pandemi Covid-19.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menjelaskan, Covid-19 bukan hanya menginfeksi manusia tapi juga mengganggu perekonomian dunia, termasuk perekonomian Indonesia.

“Kita lihat bagaimana hal ini terjadi tentunya sudah mempengaruhi kita, realisasi perekonomian dunia di triwulan I minus, semua demikian di Indonesia terjadi penurunan triwulan I ekonomi 2,97 persen, jadi mempengaruhi dan menjadi risiko terbesar dari pertumbuhan ekonomi dan itu tidak hanya mempengaruhi melalui jalur perdagangan jasa tetapi juga sektor keuangan,” kata Filianingsih.

Kendati begitu, ia melihat masih ada harapan dan potensi untuk bangkit dari keterpurukan dampak pandemi, yakni dengan mengoptimalkan penggunaan digital. Karena dengan digitalisasi kita yakin bisa mengatasi hal itu.

“Reaksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 kita memang harus bersyukur kalau Indonesia masih positif di 2,97 persen dibandingkan negara lain kita masih positif, ada 4 negara yang masih positif juga. Di tahun 2021 ini ada harapan artinya di sini kita lihat digitalisasi ini diharapkan menjadi sumber pertumbuhan,” ungkapnya.

Sehingga digitalisasi tersebut bisa diterapkan dalam kinerja dan prospek perekonomian di Indonesia kedepannya. Supaya Indonesia bisa meningkatkan total produktivitas perekonomiannya.

“Di sini kita ada potensi yang besar yaitu akses kepada internet, kita adalah negara keempat terbesar di dunia pengguna internet, lalu kita juga aktif usernya ada 80 persen, yang menggunakan Online Service itu 58 persen, dan Online Shop meningkat dan jangan lupa kita mempunyai bonus demografi artinya usia produktifnya besar,” katanya.
 
Karena demografi usia produktif itu sangat mudah dalam menggunakan dan menerapkan digitalisasi, apalagi didukung dengan potensi yang ada. Maka dengan digitalisasi program pemerintah bisa dilaksanakan secara terintegrasi.

Untuk itu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk terus konsisten mendorong percepatan era digitalisasi yang ditandai peningkatan Utilisasi Mobile Banking Maybank M2U.

Head Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton menyampaikan, digital banking di Indonesia tumbuh sangat pesat di banding negara lain di Asia Tenggara.

“Nasabah bank di Indonesia sangat terbuka dengan digital banking. Dalam tiga tahun terakhir Indonesia tumbuh dua kali lebih cepat dibanding pasar lainnya,” kata Michel dalam webinar Maybank Indonesia Media Training M2U 2020 dengan tema Indonesia di Era Ekonomi dan Keuangan Digital, Jumat (11/9/2020).

Michel menambahkan pandemi Covid-19 bahkan membuat penerapan digital banking menjadi lebih cepat dari prediksi.

“Adanya pandemi seluruh aktivitas memanfaatkan sistem pembayaran digital. Digital perbankan semakin luas diadopsi hanya dalam satu tahun,” tuturnya.

Sementara itu Head Digital Banking Product & Strategy Maybank Indonesia Ditto Prabowo mengatakan, saat ini sudah lebih dari 90 persen nasabah Maybank menggunakan Mobile Banking M2U.

Aplikasi tersebut sudah di download lebih dari 900.000 nasabah sejak tahun lalu. Lonjakan pengguna Mobile Banking M2U menyusul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Transaksi digital semakin meningkat 130 persen dari kondisi normal. Bergeser dari offline payment jadi online,” jelas Ditto.

Seperti diketahui, M2U saat ini memiliki empat fitur. Pertama, management financial portofolio yang bisa digunakan untuk membuka tabungan, deposito, kartu kredit, pengajuan kredit dan lain-lain. 

Fitur kedua, layanan 24/7 paymet yang memungkinkan nasabah bisa melakukan pembayaran beragam tagihan setiap saat.

Ketiga, fitur Save and Investasi yang akan membantu nasabah untuk melakukan perencanaan keuangan.
Keempat ada fitur lifestyle yang membantu nasabah melakukan pembayaran belanja di e-Commerce, top up e-Wallet, pembayaran cashless lewat QR Pay, dan lain-lain. 

Fitur – fitur tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh Indonesia, salah satu di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Marlina Pemilik usaha Pasar Online Makassar sudah menggunakan aplikasi M2U dalam 3 bulan terakhir ini.

Ia mengatakan bahwa aplikasi M2U memudahkannya dalam melakukan transaksi untuk usahanya.

“Saya sudah gunakan selama 3 bulan, aplikasi ini sangat membantu saya untuk melakukan transaksi dalam usaha saya, apalagi usaha saya ini kan berbasis online, jadi transaksinya semua dilakukan online, ditambah lagi membeli keperluan rumah seperti token listrik juga sangat cepat responnya tidak perlu tunggu lama,” tuturnya.(Komang Ayu)

Comment