Di Talasalapang 2, Deng Ical Bocorkan Strategi Penanggulangan Kemiskinan

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, berkampanye di Jalan Talasalapang 2 Komp. DEPAG/Kejaksaan, Minggu (18/10). Dalam kesempatan tersebut, mantan anggota DPRD Makassar ini membahas strategi penanggulangan kemiskinan jika kelak dirinya diberi amanah memimpin Kota Makassar bersama Dokter Fadli Ananda (Dilan).

Deng Ical bahkan membocorkan beberapa strategis khusus untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi di Makassar. Begitu juga untuk mengatasi tingginya gini rasio sebagai pertanda masih lebarnya gap antara yang miskin dengan yang kaya.

Strategi khusus yang dibocorkan Deng Ical adalah pendekatan bapak asuh. Dalam arti, bukan hanya pemerintah yang dilibatkan dalam menangani kemiskinan tetapi juga swasta dan warga yang sudah lebih sejahtera.

“Setiap warga miskin akan punya bapak asuh. Pejabat pemerintah akan diberi tanggung jawab sebagai bapak asuh,” ungkap mantan Wakil Wali Kota Makassar ini.

Pejabat dimaksud, lanjutnya, mulai dari eselon terendah hingga wakil wali kota dan wali kota. Demikian juga para pejabat swasta akan dilibatkan. Mereka juga akan diberi tanggung jawab sebagai bapak asuh.

“Tentu bagi pihak swasta, tidak ditunjuk begitu saja sebagai bapak asuh. Tanggung jawab sosialnya itu akan dikompensasi dalam bentuk lain. Mungkin saja dalam bentuk insentif atau bisa juga keringanan pajak, atau kebijakan lainnya,” urai Deng Ical disambut applaus warga yang hadir.

Untuk menunjang program tersebut, lanjut dia, harus ditunjang data yang akurat. Maka dari itu, program 100 hari pertama Dilan adalah unifikasi data. “Kita harus punya data yang benar-benar akurat. Baik itu warga miskin, pengangguran, industri rumah tangga, dan lain sebagainya. Semua datanya mesti lengkap agar intervensi kebijakannya juga tepat,” terangnya.

Untuk itu, lanjut Deng Ical, RT/RW akan memiliki tugas strategis terkait data tersebut. Karena RT/RW tentu yang paling tahu warganya.

“Makanya RT/RW juga akan kita fasilitasi. Salah satunya melalui perangkat mobile RT/RW, sehingga bisa leluasa menjalankan tugas-tugasnya,” beber peraih doktor administrasi publik ini. (Mulan)

Comment