Program Sekolah Anak Percaya Diri Integrated Terminal Makassar Sabet Penghargaan Padmamitra Award 2020

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Integrated Terminal Makassar PT Pertamina (Persero) Regional Sulawesi melalui program Sekolah Anak Percaya Diri berhasil meraih penghargaan Padmamitra Award 2020 pada program CSR bidang kemiskinan yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia pada Selasa Malam (17/11/2020) di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta.

Padmamitra Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia kepada Badan Usaha yang telah melaksanakan praktek terbaik kegiatan CSR bidang Kesejahteraan Sosial. Penganugerahan diberikan langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P Batubara kepada Integrated Terminal Manager Makassar Pertamina Regional Sulawesi, Ade Oce Jayusman. 

Unit Manager Comm, Rel, & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan hal itu merupakan bukti komitmen Pertamina untuk terus tumbuh berkembang bersama masyarakat di sekitar wilayah operasi dan sebagai upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). “Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan sekaligus motivasi bagi Pertamina untuk terus menjalankan dan menginisiasi program CSR yang berkualitas dan memberikan dampak besar kepada masyarakat penerima manfaat,” terangnya.

Lebih lanjut Laode menjelaskan, program CSR Sekolah Anak Percaya Diri didirikan tahun 2017 sebagai bentuk kepedulian Pertamina khususnya kepada masyarakat pesisir Makassar yang sebagian besar anak-anaknya kurang beruntung secara psikologis maupun ekonomi, sehingga tidak bisa berbuat banyak untuk kembali meraih masa depannya.  Selain itu, kondisi ini pun ditambah oleh konflik internal rumah tangga seperti kekerasan terhadap pasangan, perselingkuhan, eksploitasi anak, sampai tindak kekerasan seksual terhadap anak yang menyebabkan trauma pada anak – anak tersebut.

Program Sekolah Anak Percaya Diri bertujuan untuk mengembalikan rasa kepercayaan diri anak-anak melalui pembelajaran sains, kesenian, pengembangan minat dan bakat serta pendidikan akhlak. Selain itu, untuk melengkapi proses pemulihan pisikis anak di Sekolah Anak Percaya Diri juga didampingi oleh Psikolog yang dapat memantau tahapan periode perkembangan anak.

Sekolah Anak Percaya Diri didesain secara non-formal dengan metode pembelajarannya dilakukan diluar waktu sekolah. Saat ini jumlah anak yang aktif dibina dalam Sekolah Anak Percaya Diri sebanyak 57 orang yang terdiri dari siswa yang aktif disekolah formal dan yang belum memasuki usia sekolah.

Harapannya, dengan keberadaan Sekolah Anak Percaya Diri ini, dapat memotong mata rantai tidak baik yang ditimbulkan dari kekerasan di keluarga ataupun lingkungannya, sehingga anak-anak bisa bersikap lebih baik, punya kepercayaan diri untuk bersosialisasi, dan bisa mengetahui bahwa mereka dilindungi.(rls)

Comment