TP2DD Dorong Percepatan Implementasi ETP di Sulsel

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Bank Indonesia Kantor Wilayah Sulawesi Selatan mengukuhkan lima Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota/Kabupaten di Sulawesi Selatan pada 1 Desember 2020.

Bertempat di Hotel Four Points Makassar, lima pemerintah kota dan kabupaten yang dikukuhkan antara lain Makassar, Maros, Gowa, Barru, dan Parepare.

Sebelumnya, Kepala Divisi Implementasi Sistem Pembayaran Pengeloaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern (SPPUR MI) Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Ali Aftan mengatakan, kelima kota dan kabupaten merupakan tahap awal di Provinsi Sulawesi Selatan yang dikukuhkan dengan penandatangan SK TP2DD, Melihat dari beberapa pertimbangan berdasarkan penetrasi digitalisasi di pemerintahan, kota dan kabupaten tersebut memiliki peringkat transaksi yang sudah bisa menerapkan sistem digital.

“Diharapkan di tahun 2021 mendatang, 24 pemerintah kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan bisa dibentuk juga. Agar percepatan digitalisasi bisa dilakukan untuk mempercepat transaksi yang transparan,” ujarnya pada

Penandatanganan SK TP2DD tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan nyata dalam rangka mendukung inovasi, percepatan, dan perluasan elektronifikasi transaksi pemda (ETP), integrasi pengelolaan keuangan daerah, serta dukungan terhadap integrasi ekonomi dan keuangan digital.

Sedikitnya terdapat tiga manfaat dibentuknya TP2DD di empat Kabupaten dan dua kota di wilayah Makassar. Pertama, pengelolaan keuangan daerah diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, ekonomi inklusif bertambah kuat, dan kesejahteraan lebih merata. Kedua, pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan kualitasnya melalui transaksi keuangan yang lebih cepat, mencegah kebocoran anggaran pendapatan/belanja serta menciptakan transparansi. Ketiga, integrasi ekonomi dan keuangan digital dapat terwujud lebih cepat.

ETP adalah suatu upaya untuk mengubah transaksi pendapatan dan belanja pemerintah di daerah dari sebelumnya menggunakan cara tunai beralih ke non-tunai berbasiskan digital. Instrument non-tunai tersebut tidak terbatas pada pembayaran melalui Teller, namun juga dari kanal lainnya seperti QR Indonesian Standard (QRIS), Financial Technology (Fintech), aplikasi internet dan mobile banking. Adapun tujuan ETP itu sendiri diharapkan dapat mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik dan meningkatkan potensi penerimaan Pemda melalui pemanfaatan teknologi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso mengatakan Sulawesi Selatan mendapat peringkat ke-7 dalam penggunaan Qris yang baik, apalagi dengan terbentuknya TP2DD ini
tentu lebih mendorong Sulawesi Selatan lebih maju terlebih dalam mewujudkan sistem pembayaran yang Iancar, aman, efisien, dan andal serta dengan memperhatikan perkembangan informasi, komunikasi, teknologi dan inovasi, maka Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai yang salah satu program prioritasnya adalah Elektronifikasi Transaksi Keuangan Pemda (ETP).

“Manfaat implementasi ETP yang dirasakan oleh Pemda adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin meningkat, akses keuangan semakin mudah, serta pengendalian dan transparansi keuangan yang semakin baik. Pada sisi masyarakat, inisiasi ETP dapat meningkatkan kualitas Iayanan pemerintah dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, serta mendorong inklusivitas sektor ekonomi dan keuangan,” jelas Bambang

Sementara itu, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin abdullah, Dukungan dan sinergi pemprov bersama BI berperan strategis untuk bersama-sama mendorong implementasi ETP dimaksud.

“Implementasi ETP itu baik dalam hal pendapatan maupun pengeluaran, hingga pada akhirnya lebih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan menjadi lebih baik lagi.” Ungkapnya

Melalui berbagai program dan kegiatan, pemprov bersama instansi terkait lainnya terus berupaya memacu pertumbuhan ekonomi, khususnya di masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Selain pengukuhan, dilanjutkan pada siang hari diadakan talkshow edukasi Connect ath 2, yang bertujuan untuk membangun dan perkuat jejaring Bank Indonesia dengan 11 stakeholder.

Adapun Bank Indonesia juga memfasilitasi business matching antara salah satu start-up digital seperti Gojek bersama dengan pelaku usaha sebagai bentuk konkrit untuk mewujudkan inovasi digital di Sulawesi Selatan.

Dengan tema yang bertujuan untuk melibatkan seluruh individu agar mendukung digitalisasi guna membangun ekonomi yang lebih baik dengan membangun digital mind set, kemudan understanding membuat pemahaman yang sama tentang perkembangan digital untuk membangun, clarity punya mental untuk bersinergi dengan baik dan seragam, dan adaptive bisa beradaptasi terhadap perubahan yang cepat.(Komang Ayu)

Comment