Dompet Digital, Cara Tepat Agar Keuangan Keluarga Tak Kebobolan

MEDIAWARTA.COM, KOLAKA UTARA – Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo kembali menggelar kegiatan diskusi virtual pada Rabu, 16 Juni 2021. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Literasi Digital di wilayah Sulawesi. 

Dalam webinar yang digelar di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, ini, membahas materi tentang “Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital”. Adapun sejumlah narasumber yang hadir secara virtual, yaitu Patrice Sagay selaku Community Development DANA Indonesia, Saraswati Ode Hura selaku Owner Sarasa Bakery, Ahmad Nizar selaku jurnalis, serta Fernando Lumowa selaku jurnalis Tribun Manado. Acara tersebut dimoderatori oleh Arin Swandari yang merupakan salah seorang penulis. Pada episode kali ini diikuti oleh 636 peserta dari berbagai kalangan.

Pembicara pertama, yaitu Patrice Sagay, memberikan materi “Digital Skill: Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi”. Sekarang ini, menurut dia, transaksi secara digital dapat dilakukan dengan alat bantu mesin EDC (electronic data capture) atau bisa juga lewat penggunaan QRIS atau QR Code Indonesia Standard. Transaksi dengan cara memindai kode batang dalam pembayaran ini menjadi solusi terkini pemanfaatan dompet digital mengingat mesin EDC tidak banyak digunakan di warung-warung atau toko kecil. 

Manfaat QRIS, antara lain lebih higienis tanpa kontak fisik, transaksi cepat dan pengeluaran tercatat, aman dan terlindungi dengan pengawasan dari Bank Indonesia, efisien tanpa uang kembalian dan bebas biaya, serta kekinian. “Bagi merchant (toko penjual), penggunaan QRIS dapat membangun kredit profil dengan mudah yang akan berguna jika ingin mengajukan pinjaman. QRIS juga bebas biaya bagi usaha mikro,” ujar Patrice. 

Narasumber selanjutnya disampaikan oleh Fernando Lumowa yang membahas “Digital Culture: Menabung atau Berbelanja Online”. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 202,6 juta orang, menjadi peluang yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan e-dagang. Alhasil, banyaknya pilihan toko daring, dorongan belanja bagi warganet pun kian tinggi. 

Di sisi lain, budaya menabung akhirnya terancam terkikis karena tantangan berupa semakin praktisnya masyarakat berbelanja hanya dengan menggunakan gawai di rumah. “Cara agar keuangan kita tidak kebobolan, ya, harus bijak mengendalikan nafsu belanja, misalnya dengan mengisi dompet digital dengan nominal tertentu, lebih mendahulukan kebutuhan daripada keinginan, serta selalu mempertimbangkan kemampuan, mendahulukan menabung daripada belanja,” kata Fernando. 

Narasumber ketiga adalah Saraswati Ode Hura yang membahas “Digital Safety: Main Aman saat Belanja Online”. Terdapat sejumlah tips yang dapat dilakukan agar dapat bertransaksi secara aman dan nyaman di dunia digital. Di antaranya, memastikan toko daring tersebut dapat dipercaya, baca dengan seksama kebijakan yang berlaku di toko tersebut, waspada dengan barang berharga murah, pilih cara pembayaran yang paling aman, serta simpan bukti transaksi. 

Narasumber keempat disampaikan Ahmad Nizar yang membawakan materi “Digital Ethic: Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Etika jual beli di internet tak berbeda jauh dengan etika berbelanja di dunia nyata, seperti asas kejujuran, keadilan, ramah, sesuai janji, kepedulian terhadap pelanggan, menghargai pesaing, dan mematuhi hukum serta berdedikasi yang tinggi. 

Dalam transaksi e-dagang juga terdapat layanan cash on delivery (COD), yakni pembayaran dilakukan setelah barang diterima pembeli. Layanan lebih aman bagi pembeli karena bisa mengecek barang terlebih dahulu. “COD ini bisa ditolak atau dibatalkan hanya karena alasan dua hal, jarak lokasi pengiriman yang tak bisa dijangkau, serta perubahan harga ongkos kirim,” ujar Nizar. 

Sejumlah peserta dalam webinar kali ini cukup antusias mengikuti acara hingga selesai. Misalnya saja peserta bernama Ikbal yang bertanya apa saja upaya yang telah dilakukan DANA Indonesia agar banyak penduduk beralih dari uang ke dompet digital. Sebagai apresiasi atas partisipasi dan antusiasme peserta, panitia seminar virtual kali menyediakan 10 voucher dengan nilai masing-masing Rp 100.000 yang diberikan kepada 10 penanya terbaik. 

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif dari para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. 

Comment