Media Sosial: Kawan atau Lawan? 

MEDIAWARTA.COM, ENREKANG – Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 18 Juni 2021. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Sebagai kegiatan pembuka, moderator memperkenalkan beberapa narasumber yang hadir pada hari ini, yaitu Dewi Sartika Sari selaku Kepala Eksekutif Sekretariat MAFINDO, Irma Yanti selaku influencer dan digital enthusiast, Darmawati Majid selaku cerpenis, terakhir Fajarianto Abukasi selaku Ketua Umum Relawan TIK.  Tema untuk kegiatan kali ini adalah “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial”.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 620 peserta dan diawali dengan narasumber pertama yang menyampaikan materinya ialah Dewi S. Sari yang mengusung tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Dewi memaparkan tiga prinsip penting yang sebaiknya digunakan oleh masyarakat saat menggunakan internet, yaitu positif, kreatif, dan aman. Positif dalam artian tidak menyebarkan berita hoaks dan beretika; kreatif yaitu menggunakan teknologi internet untuk menggugah hal kreatif yang menghibur namun tetap bermanfaat; dan aman berarti paham mengenai pengamanan data pribadi.

Narasumber kedua ialah Irma Yanti yang membawakan materi berjudul “Berekspresi di Media Sosial”. Pada sesinya, Irma memaparkan terdapat dua jenis ekspresi dalam media sosial, yaitu ekspresi positif dan ekspresi negatif. Menurut dia, media sosial merupakan tempat bebas berekspresi, namun kebebasan tersebut bukan berarti tanpa batas. Hal ini perlu diingat karena dapat berdampak tidak hanya ke diri sendiri, namun ke orang lain.

Sesi selanjutnya dilanjutkan oleh narasumber ketiga, yaitu Darmawati Majid, yang mengangkat tema “Cerdas Berbahasa di Media Sosial”. Darmawati menjelaskan bahwa masih banyak beberapa unggahan di media sosial yang tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Selain itu, ia juga memaparkan bahwa bahasa dapat menunjukkan beberapa hal dari seseorang seperti tingkat pendidikan dan status sosial.

Narasumber terakhir adalah Fajarianto Abukasi dengan paparan berjudul “Kenali dan Pahami: Rekam Jejak Era Digital”. Fajar menguraikan bahwa terdapat dua jenis jejak digital, yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif. Jejak digital memiliki banyak fungsi, salah satunya untuk mempersonalisasi layanan dan konten dari masing-masing pengguna. Fajar juga membagikan beberapa cara untuk menjaga jejak digital, seperti membangun reputasi daring yang positif dan menghapus akun-akun sosial media yang sudah tidak digunakan.

Setelah menutup sesi pemaparan materi dari para narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Sebanyak 10 peserta yang beruntung mendapatkan uang elektronik sebesar Rp. 100.000. Salah satu peserta yang bernama Aditya menanyakan bagaimana cara menangani anak-anak yang terlalu fokus dengan salah satu media sosial sehingga melupakan pelajaran. Menurut Dewi, peran orang tua merupakan solusi dari hal tersebut seperti membantu anak dalam mengatur waktu.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Comment