Pentingnya Kemampuan Literasi Digital Dalam Mengolah Informasi

MEDIAWARTA.COM, SIDRAP – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 Juni 2021 di Sidrap, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial.” 

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari  FX Lilik Dwi Mardjianto selaku Ketua Program Studi Jurnalistik UMN, Lynvia Gunde selaku pegiat literasi digital, Nur Rina Masyakanti selaku pendiri sekaligus CEO Banuamentor Palu, dan Muhammad Yunus selaku editor suara.com sekaligus pelatih GNI. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desmona Chandra. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pembicara pertama, FX Lilik Dwi Mardjianto, mengangkat tema “Digital Safety: Positif, Kreatif, Aman di Internet.” Lilik menyoroti kebiasaan masyarakat yang sangat tergantung pada internet, terutama media sosial. Oleh karena itu, masyarakat perlu memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengakses berbagai informasi. Kesalahan mengakses informasi dapat membuat masalah besar. 

Menurut Lilik, ada beberapa jenis informasi di media sosial yang perlu dicermati. Pertama, malinformasi, yang merupakan informasi benar, namun sengaja disebarkan untuk menyerang. Kedua, misleading, adalah pembelokan informasi untuk membingkai isu tertentu. Ketiga, konten tiruan, misalnya undangan yang mengatasnamakan instansi tertentu. Keempat, konten fabrikasi, yaitu konten tidak benar yang sengaja dibuat untuk membohongi. Kelima, konten salah yang merupakan konten benar dan asli namun disebarkan ulang dalam konsep berbeda. “Terakhir adalah konten manipulatif berupa informasi gambar asli, namun dimanipulasi untuk membohongi pihak lain,” paparnya. 

Narasumber kedua, Lynvia Gunde, membawakan tema “Digital Ethics: Manner in Social Media.” Menurut dia, masyarakat harus memiliki etika ketika mengakses media sosial. Etika tersebut, seperti berbahasa yang baik dan benar; menghargai orang lain; menghindari kiriman konten berlebih; tidak menyebarkan konten menyinggung SARA, pornografi, dan kekerasan; selalu memeriksa kebenaran berita; serta tidak mengumbar informasi pribadi.  “Hindari kata yang multitafsir agar tidak menimbulkan perselisihan atau ketersinggungan,” pesannya. 

Nur Rina Masyakanti, sebagai pembicara ketiga, menyampaikan materi “Digital Culture: Penggunaan Bahasa Baik dan Benar di Dunia Digital.” Menurut dia, bahasa merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan melakukan komunikasi dan jejaring di media sosial. “Dalam berkomunikasi, kita harus memperhatikan target komunikasi, menjaga perasaan lawan bicara, serta menghindari bahasa yang kasar atau provokatif. Gunakan tanda baca yang benar dan telitilah sebelum berbagi,” sambungnya.  

Muhammad Yunus Jurnalis selaku pembicara terakhir mengusung materi tentang “Digital Safety: Kenali dan Pahami Rekam Jejak di Era Digital.” Dalam sesinya, Yunus menegaskan bahwa jejak digital merupakan jejak yang kita tinggalkan saat menggunakan internet. Jejak tersebut dapat berupa percakapan, lokasi, konten yang dibagikan, gambar, video, serta riwayat pencarian laman. “Cara menjaga jejak digital adalah dengan menggunakan media sosial untuk kepentingan yang baik. Gunakan bahasa sopan saat berkomentar. Lakukan verifikasi dua langkah, dan jangan ragu dan malu untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan,” tambahnya. 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. 

Comment