Santun dan Waspada Bermedia Sosial

MEDIAWARTA.COM, TOLI-TOLI – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 28 Juni 2021 di Toli-toli, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial”.

Program kali ini diikuti oleh 728 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari dosen sekaligus pendiri Pojok Sosialekologi, Ica Wulansari; pendiri sekaligus CEO SKENA, Iksan Bangsawan; guru SMA Madani, Yenti Dwi Rositasari; dan Wakil Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Moh. Ridwan Lapasere. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Daniel Hery selaku penyiar Radio & TV. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Ica Wulansari yang membawakan tema “Digital Skill untuk Platform Pembelajaran”. Dalam pandangannya, gerakan edukasi dan literasi masa pandemi berbasis digital harus meliputi pembangunan positioning (posisi atau area yang hendak dimasuki), citra, integritas, dan kesadaran. 

Berikutnya, Iksan Bangsawan, menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Bebas namun Terbatas, Berekspresi di Media Sosial”. Ia mengatakan, di dunia digital, kecepatan informasi memang penting. Namun, jangan sampai mengabaikan ketepatan atau keakuratan informasi. “Hindari juga pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), etika sosial, hal-hal lain yang diatur dalam norma hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sebagai pemateri ketiga, Yenti Dwi Rositasari, membawakan tema tentang “Digital Culture; Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Media Sosial”. Menurut dia, dalam dunia digital, selayaknya kita memilih kata yang tepat untuk menghindari kesalahpahaman. “Perhatikan juga penghalusan kata demi kesantunan, kesopanan, dan menciptakan suasana interaksi yang nyaman,” sarannya. 

Adapun Ridwan Lapasere, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Digital Safety: Kenali dan Pahami, Rekam Jejak di Era Digital”. Ia mengatakan, mewaspadai jejak digital saat beraktivitas dengan gawai dan internet amat penting. “Tujuannya untuk menghindari risiko penyalahgunaan data oleh pihak tak bertanggung jawab (digital exposure), pengelabuan, serta menjaga reputasi profesional kita,” terangnya.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Comment