Bermedia Sosial Dengan Bijak Dan Tidak Berlebihan 

MEDIAWARTA.COM, GOWA – Sebanyak 674 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 26 Juli 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari relawan aktif Mafindo, Rovien Aryunia; pembuat konten (content creator), Hafiid Ramdhani Pratama; penulis sekaligus peneliti muda, Wilda Yanti Salam; dan trainer digital entrepreneur, Maya Oktharia. Adapun bertindak sebagai moderator adalah podcaster, Fadel Karnen. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Pemateri pertama adalah Rovien Aryunia yang membawakan tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Dia mengingatkan, semua konten dan aktivitas di media sosial (medsos) akan membentuk personal brand. “Oleh sebab itu, unggahan kita harus positif, kreatif, dan aman. Salah satunya adalah konten yang mengedukasi,” ucapnya. 

Berikutnya, Hafiid Ramdhani Pratama menyampaikan topik “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”. Hafiid menyarankan agar tak berlebihan dalam mengirim sesuatu ke medsos. “Jangan bagikan info pribadi seperti KTP, nomor tiket penerbangan, atau sertifikat vaksin,” pesannya.

Sebagai pemateri ketiga, Wilda Yanti Salam membawakan tema “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital”. Dia menekankan pentingnya berbahasa yang baik dan benar di dunia digital karena setiap unggahan atau komentar kita di medsos bisa berdampak ke orang lain. “Harus diingat bahwa di balik komputer atau ponsel ada orang yang sama seperti kita. Walaupun diperantarai internet, segala hal atau informasi di dunia digital direspon secara personal oleh orang per orang,” tegasnya.  

Adapun sebagai pemateri terakhir, Maya Oktharia, menyampaikan tema “Bijak Mengelola Media Sosial”. Maya mengatakan, medsos menjadi salah satu penyebab munculnya kejahatan baru yang bisa merugikan penggunanya. “Untuk itu, kita harus cakap dalam bermedia sosial. Jangan sekadar bisa mengunggah, namun pelajari juga fitur-fitur keamanannya,” saran dia. 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Raja, bertanya tentang sejauh mana generasi milenial dapat berperan membantu menghentikan hoaks yang beredar. Maya Oktharia mengatakan, cara paling mudah adalah masuk dulu ke lingkaran terkecil di keluarga karena tak jarang hoaks besar itu sumber awalnya diduga dari grup keluarga. “Jangan hanya debat kusir, tetapi tampilkan informasi yang benar,” kata Maya.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. 

Comment