Memulai Bisnis Dengan Memanfaatkan Internet

MEDIAWARTA.COM, KENDARI – Sebanyak 911 peserta antusias mengikuti  Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 17 Juli 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Membangun usaha Daring”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Irwan Djunaedi selaku Wirausahawan, Dewi Rieke selaku narablog, Iwan Dwi Wirahermawan selaku pegiat literasi digital, dan Abdul Rajab Sabarudin Rindo selaku praktisi hukum. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Shinta Ardan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden. 

Pemateri pertama adalah Irwan Djunaedi yang membawakan tema “Bagaimana Peran Literasi Digital di Dunia e-Niaga”. Sebelum berbisnis daring, Irwan membagikan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan seperti modal, mock up product, dan jasa yang ditawarkan. Untuk memelihara bisnis, Irwan juga membagikan cara-cara yang dapat dilakukan, diantaranya seperti analisis, belajar, dan tingkatkan dengan cara melihat hasil uji pasar dan memasang iklan serta endorse. 

Berikutnya, Dewi Rieke menyampaikan materi berjudul “Peraturan dan Etika Dasar Berjualan Daring”. Rieke memulai sesi dengan pemaparan mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan saat memulai bisnis daring. Setelah itu, pemaparan dilanjutkan dengan kiat-kiat membangun komunikasi yang positif dengan konsumen serta pantangan-pantangan yang dihadapi saat berbisnis daring. Rieke menuturkan, “Dengan menjalankan etika bisnis, kita bisa mendapat kepercayaan dari pelanggan serta mendapat branding positif untuk toko kita”. 

Sebagai pemateri ketiga, Iwan Dwi Wirahermawan membawakan tema tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Pikiran Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Sembari mengutip teori dari Collin Campbell, Iwan mengatakan, “Konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi menjadi pusat kehidupan banyak orang dan bahkan menjadi tujuan hidup”. Iwan menggarisbawahi salah satu faktor terjadinya konsumerisme yaitu karena adanya keinginan untuk tampak berbeda dari orang lain. 

Adapun Abdul Rajab Sabarudin Rindo, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Perlindungan Hak Cipta dalam Ranah Digital”. Rajab menjelaskan bahwa hak cipta terdiri atas hak moral dan hak ekonomi. Agar sengketa hak cipta dapat terselesaikan, dapat dilakukannya musyawarah para pihak (non-litigasi),  peradilan niaga, atau jalur hukum pidana. Sebelum menutup webinar pada siang hari ini, Rajab memberikan beberapa contoh pelanggaran hak cipta yang sering terjadi dalam bisnis daring, seperti menduplikasi foto atau video milik orang lain untuk kebutuhan komersial.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Sementara itu, salah satu peserta, Nurmawati, bertanya mengenai tips untuk memulai usaha agar mudah dikenal dan diterima oleh pembeli di suatu media daring. Menurut Irwan, dalam memulai usaha, kita harus sabar untuk melewati tahapan-tahapannya, dimulai dari hal kecil dahulu hingga kemudian menjadi besar.

Comment