Siapkan Masyarakat Cakap Digital Menuju Cashless Society

MEDIAWARTA.COM, BAUBAU – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 Juli 2021 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital”.

Program kali ini diikuti oleh 713 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari relawan Mafindo, Puji F. Susanti; dosen Informatika Unhalu, Jumadil Nangi; naravlog Kendari, Zainal Surianto; serta jurnalis sekaligus pemilik Camp Independencia, Rosniawati. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari selaku penulis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Puji F. Susanti yang membawakan tema “Digital Skills: Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi Online”. Menurut dia, masyarakat kini tertarik bertransaksi daring karena harga lebih terjangkau dan mobilitasnya terbatas, namun pilihannya tak terbatas. “Saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur internet yang lebih canggih, sehingga masyarakat perlu belajar kecakapan digital, agar bisa berbelanja daring dengan menggunakan dompet digital dengan mudah dan lancar,” kata Puji.

Berikutnya, Jumadil Nangi menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Memahami Aturan Transaksi di Dunia Digital”. Ia mengungkapkan bahwa pada 2019, Indonesia menjadi negara dengan tingkat adopsi transaksi daring tertinggi di dunia. Sebanyak 90 persen pengguna internet di rentang 19-60 tahun pernah melakukan pembelian produk atau jasa secara daring. “Agar aman bertransaksi daring, pengguna harus waspada sebelum transfer uang. Periksa dulu nomor rekening penjual di cekrekening.id agar tidak tertipu,” pesan Jumadil.

Pemateri ketiga, Zainal Surianto, membawakan tema tentang “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Online?”. Kata dia, era gaya hidup sekarang membuat orang kerap sulit membedakan kebutuhan dan keinginan, sehingga menabung menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, sekarang banyak kemudahan ditawarkan dalam belanja daring. “Menabung itu penting. Bangun kesadaran untuk menata masa depan, memiliki hunian, berkeluarga, dan lain-lain,” pesannya.

Adapun Rosniawati, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Aman Saat Berbelanja Online”. Dalam sesinya, dia memberikan tips aman berbelanja daring, diantaranya memeriksa reputasi penjual dan mencermati deskripsi, harga, serta ulasan produk. “Setelah pesanan diterima, hilangkan jejak penerima. Data-data yang ada di pembungkus paket bisa digunting atau dibakar, agar tidak disalahgunakan orang,” pesannya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Lia, bertanya tentang kemungkinan Indonesia menggunakan dompet digital untuk seluruh transaksi. Menanggapi pertanyaan tersebut, Puji F. Susanti mengatakan bahwa di era transformasi digital, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, karena semua menuju masyarakat non-tunai. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih. 

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Comment