Terima kabar duka meninggalnya Syahruddin, Danny putuskan kembali ke Makassar 

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Terima kabar duka meninggalnya Syahruddin, Danny putuskan kembali ke Makassar. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar, Syahruddin.

Almarhum mengembuskan napas terakhir di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS) Grestelina, Jalan Hertasning, Makassar, Kamis, (21/7/2016) sekitar pukul 14.00 Wita akibat serangan jantung dalam usia 54 tahun.

Kabar duka diterima Danny, sapaan akrab Ramdhan, saat tengah berada di Surabaya guna memenuhi undangan narasumber seminar Goesmart 2016. Mendapat kabar duka ini, Danny memutuskan kembali ke Makassar secepatnya usai berbicara di forum itu.

“Dijadwalkan, Wali Kota Makassar akan terbang ke Makassar menggunakan pesawat Citilink pada pukul 18.00 Wita,” ujar Kabag Humas Pemkot Makassar, Firman Hamid Pagarra.

Bagi Ramdhan, almarhum Syahruddin adalah sosok pamong yang penuh dedikasi, tanggung jawab, dan loyalitas dalam menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya. “Almarhum selalu bisa diandalkan pada bidang tugas apapun,” kenangnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar merasa sangat kehilangan atas kepergian Syahruddin. “Secara pribadi, saya merasakan duka yang amat mendalam dan sangat kehilangan atas kepergian almarhum,” ungkap Ramdhan.

Selama dua tahun berada di jajaran pemerintahannya, di mata Wali Kota Makassar,  almarhum Syahruddin menjadi sosok yang sangat mendukung percepatan terealisasinya program Pemkot Makassar.

Syahruddin menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar sejak 31 Mei 2016. Sebelumnya, ia dipercaya sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar.

Bagi orang-orang yang pernah dipimpinannya, almarhum dikenang sebagai sosok yang sederhana, bersahaja, dan dermawan. Syahruddin meninggalkan seorang isteri, dan dua orang putri.

Pihak keluarga yang diwakili Muhammad Akib yang juga Imam Kelurahan Gunung Sari, menyampaikan, jenazah disemayamkan di rumah duka, perumahan Minasa Upa Blok B5 No 11.

“Jumat (besok), almarhum akan disalatkan usai salat Jumat di Masjid Al Muhajirin Minasa Upa, selanjutnya diantar ke pemakaman terakhir di TPU Panaikang,” terang Akib.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, almarhum sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Batua karena keluhan sakit pada bagian perut dan punggung.

“Almarhum sempat muntah saat berada di Puskesmas, lalu dilarikan ke Grestelina untuk mendapatkan perawatan intensif,” imbuh Kepala Bidang Penataan Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar, Bahar Tjambolong.

Comment