Kinerja APBN Sulsel 2024: Ekonomi Tumbuh 3,20%, Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers pada Rabu (21/8/2024), untuk merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan hingga 31 Juli 2024. Acara ini diselenggarakan secara daring.

Pertumbuhan ekonomi global masih dibayangi risiko dan ketidakpastian, dengan geopolitik sebagai faktor risiko terbesar.

Di Sulawesi Selatan, ekonomi tumbuh sebesar 3,20% (yoy), meski berada di bawah rata-rata nasional, namun tetap menjadi yang tertinggi di Pulau Sulawesi. Tingkat inflasi di Sulawesi Selatan pada Juli 2024 tercatat sebesar 1,74% (yoy), menjadikannya sebagai salah satu daerah dengan inflasi terendah di tingkat nasional.

Komoditi fero-nikel dan hasil laut tetap menjadi unggulan Sulawesi Selatan, dengan Jepang dan China sebagai negara tujuan ekspor terbesar.

Kinerja ekspor pengguna fasilitas kawasan berikat mencapai 332,6 juta USD, sementara impor sebesar 50,94 juta USD. Neraca perdagangan Sulawesi Selatan pada Juli 2024 mencatat surplus sebesar 32,65 juta USD, melanjutkan tren surplus selama 49 bulan berturut-turut.

Pendapatan APBN Sulawesi Selatan hingga 31 Juli 2024 mencapai 9,32 triliun rupiah atau 55,77% dari target, meningkat 8,24% (yoy).

Sementara itu, belanja APBN Sulawesi Selatan mencapai 30,44 triliun rupiah atau 55,51% dari pagu, meningkat 6,88% (yoy). Penerimaan pajak mencapai 7,36 triliun rupiah atau 53,02% dari target, dengan pertumbuhan positif pada PPh dan PBB.

Penerimaan kepabeanan dan cukai Sulawesi Selatan hingga 31 Juli 2024 mencapai 256,98 miliar rupiah atau 60,30% dari target.

Pertumbuhan penerimaan bea masuk meningkat tajam sebesar 49,07% (yoy), sementara penerimaan cukai mengalami kontraksi sebesar 22,28% (yoy).

Pengawasan bea cukai terus ditingkatkan, berhasil menindak 9,32 juta batang rokok ilegal dengan perkiraan nilai barang sebesar 13,37 miliar rupiah.

Comment