MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dr. Johan Jang-Customer Consultant Elsevier Southeast Asia menilai kinerja penelitian Unhas terus membaik dilihat dari jumlah sitasi publikasinya berdasarkan nilai FWCI atau dampak kutipan berbobot bidang.
Hal tersebut diungkapkan Dr. Johan Jang ketika hadir sebagai pembicara pada Workshop dan Sosialisasi Layanan Perpustakaan Unhas, Rabu (21/3).
Acara bertema Empowering Quality Research Writing and Publishing from Elsevier ini dibuka Wakil Rektor Unhas bidang Akademik and Kemahasiswaan Prof. drg. M. Ruslin, M.Kes, Sp.BM(K) didampingi Kepala Perpustakaan Unhas Dr. Fierenziana G. Junus, M.Hum.
Jika dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) lain seperti ITB, UGM, Unpad, Unair, Undip dan UI, lanjut Johan, maka kinerja penelitian Unhas dalam lima tahun terakhir menduduki posisi ketiga berdasarkan nilai Field-Weighted Citation Impact (FWCI). Nilai FWCI Unhas sebesar 0,85 sedikit di bawah UI dengan 0,86 dan Unair dengan 0,88.
“Jika nilai FWCI lebih besar dari 1,00 maka publikasi telah dikutip lebih banyak daripada yang diharapkan berdasarkan rata-rata dunia untuk publikasi serupa,” ungkap Johan
Sementara WR I Unhas Prof Ruslin menyambut baik kegiatan ini dan mengajak para dosen, peneliti serta mahasiswa Unhas memanfaatkan layanan ScienceDirect yang telah dilanggankan oleh Kemenristekdikti untuk enam PTNBH. Artikel yang berkualitas bersumber dari riset dan referensi berkualitas pula.
“Dari keenam PTNBH ini, Unhas berada pada peringkat kedua tertinggi dari jumlah artikel yang diunduh oleh sivitas akademikanya,” ungkap Prof Ruslin.
Kegiatan yang dimoderatori Sekretaris Perpustakaan Unhas apt. Anshar Saud, S.Si., M.Farm ini dihadiri dosen, peneliti dan mahasiswa Unhas yang terdiri dari 265 partisipan yang hadir melalui Zoom, 40 peserta hadir langsung di Aula LPMPP Unhas. Pemateri kedua Prof. Dahlang Tahir, Ph.D, Kepala Pusat Manajemen Penerbitan Unhas melengkapi acara ini dengan menyajikan langkah-langkah dalam menulis.
Ia juga membeberkan kiat-kiat meningkatkan kualitas artikel ilmiah. Prof Dahlang menyebutkan peran sentral pembimbing dalam penelitian dan mahasiswa. Ia menceritakan bagaimana cerita sukses beberapa mahasiswanya mulai dari jenjang S1, S2, dan S3 yang papernya berhasil tembus di berbagai jurnal Q1.
Comment