MEDIAWARTA.COM, MAMASA – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual. Kali ini penyelenggaraan diadakan di Mamasa, Sulawesi Barat pada 22 Juli 2021. Acara yang merupakan kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bersama Lawan Kabar Bohong”.
Program kali ini menghadirkan 1.105 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari relawan TIK Sulbar, Amalia Chairy; alumni Short Term Australian Awards, A. Firmannamal; Dewan Pendiri Yayasan Karampuang, Aditiya Arie; dan pemengaruh (influencer), Sarifah Hana Ahmad. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Artha Senna selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Amalia yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Menurutnya, ciri-ciri berita bohong antara lain adalah berasal dari sumber yang tidak jelas; gambar, foto, dan video yg dipakai merupakan rekayasa; kalimatnya provokatif; serta mengandung unsur politis juga SARA.
Berikutnya, Firmannamal menyampaikan materi etika digital berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Hoaks?”. Ia mengatakan, hoaks bisa berdampak pada jejak digital yang ditinggalkan. Baik pembuat maupun konsumen hoaks dianggap sebagai orang yang bereputasi buruk. Selain bisa terjerat ancaman hukum atas pencemaran nama baik, hoaks yang disebarkan juga bisa dipakai sebagai alat bukti yang sah dalam ranah hukum.
Sebagai pemateri ketiga, Aditiya membawakan tema budaya digital tentang “Bijak Berpendapat di Dunia Digital”. Dalam pandangannya, berpendapat di media sosial ada etika dan aturannya. “Sebelum berpendapat di media sosial, ingatlah bahwa pepatah “mulutmu harimaumu” juga berlaku di dunia maya,” pesannya.
Adapun Sarifah, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengungkapkan, internet sehat bertujuan untuk mengedukasi warganet agar dapat menyaring segala informasi, pelajaran, atau apapun yang ada di dunia maya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan menarik dari peserta adalah tentang bagaimana cara menghadapi orang yang merasa tahu/benar padahal apa yang dipercayainya tersebut berita bohong. Narasumber menanggapi bahwa sebaiknya kita memberitahu dengan cara yang baik, cermati pilihan kata yang digunakan, dan hindari pertikaian.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Comment