Mahasiswa Unhas Raih Bantuan Pendanaan Wirausaha Rp100 Juta dari BSI

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Tak hanya prestasi akademik, Universitas Hasanuddin juga terus menggenjot prestasi wirausaha mahasiswa. Baru-baru ini, Muhammad Faizal, mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas memperoleh pendanaan pengembangan wirausaha mahasiswa pada Program Bank Syariah Indonesia (BSI) Maslahat Sociopreneur.

Pada program tersebut, Faizal mendapat pendanaan Rp100 juta untuk pengembangan wirausaha yang selama ini dirintisnya, Mouvee Indonesia.

BSI Maslahat Sociopreneur merupakan program inkubasi bisnis bagi penerima beasiswa di tingkat mahasiswa yang memiliki kompetensi untuk disiapkan sebagai change maker di daerah asalnya dengan cara membangun bisnis yang memiliki dampak sosial.

Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir, Abdullah Sanusi PhD mengatakan pihaknya sangat bangga dan bersyukur dengan terpilihnya Muhammad Faizal sebagai salah satu awardee yang menerima bantuan pengembangan wirausaha dari BSI. Selain itu, tambahnya, kampus khususnya Direktorat Kemahasiswaan akan terus mendukung bakat dan minat mahasiswa dalam bidang wirausaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).

“Muhammad Faizal ini adalah salah satu mahasiswa PMW tahun 2020 yang telah mendapatkan pendanaan dari kampus untuk pengembangan usahanya. Selain itu, kami juga memberikan peluang pengembangan wirausaha dalam berbagai kegiatan, salah satunya kesempatan pitching pada kegiatan Ngobrol Ekonomi Kreatif yang menghadirkan Menparekraf,” ujarnya.

Abdullah Sanusi pun berharap para mahasiswa yang punya passion dalam berwirausaha dapat memanfaatkan peluang-peluang pengembangan wirausaha yang saat ini tersedia. Selain program yang sudah disiapkan kampus, juga dapat menjajal berbagai peluang lain, baik bantuan pengembangan usaha dari pihak pemerintah, swasta maupun organisasi sukarela.

Terkait BSI Maslahat Sociopreneur, Faizal menceritakan bahwa tak mudah meraih bantuan pendanaan tersebut. Mahasiswa angkatan 2017 tersebut harus melalui banyak tahapan validasi, mulai dari administrasi usaha, model bisnis, analisis keuangan selama setahun terakhir, pengembangan omzet setahun terakhir, laporan growth report setiap bulan, hingga potensi pengembangan ke depan.

“Persiapannya benar-benar kompleks, baik dari segi administrasi, wawancara dan kesiapan dalam hal pengembangan usaha. Ini diseleksi selama kurang lebih setahun dan melewati lima kali wawancara, sampai benar-benar usahanya layak dapat pendanaan pengembangan usaha,” terang Faizal pada Selasa (22/8/2023).

Pada tahapan akhir seleksi, yaitu sesi pitching, Faizal berhasil menjadi salah satu dari 37 awardee penerima bantuan pemodalan. Adapun aspek yang menjadi penilaian utama pada sesi pitching tersebut adalah karakter dan kemampuan awardee dalam membangun bisnis, potensi bisnis dalam pengembangan pasar, dan aspek validasi terkait kepemilikan bisnis.

Faizal membeberkan bahwa program BSI Maslahat Sociopreneur ini pada tahap awal diikuti sekitar 1.270 peserta se-Indonesia. Di Sulawesi Selatan sendiri terdapat 70 peserta dan 31 diantaranya adalah mahasiswa Unhas. Setelah serangkaian tahap seleksi, terdapat 4 perwakilan Unhas yang melaju ke tahap pitching.

“Kalau prosesnya pasti berat, wirausaha yang lain punya owner dengan kompetensi yang juga mumpuni. Jadi saya harus punya pembeda dengan bisnis lain sehingga bisa dilirik,” terangnya.

Untuk penggunaan dana yang diterima, Faizal akan fokus pada pengembangan Mouvee Indonesia, sebagaimana rancangan-rancangan pengembangan usaha yang telah dipaparkan pada tahapan seleksi program ini.

“Awalnya yang kami buat di RAB Rp 90 juta, bersyukur bisa dinaikkan Rp100 juta. Penggunaan dananya sudah direncanakan, kurang lebih dialihkan ke pengembangan usaha, jadi memang sudah ada peruntukannya masing-masing saat wawancara, sebelum Acc pendanaan,” lanjutnya.

Mouvee Indonesia sendiri merupakan usaha kreatif yang bergerak dalam industri pakaian/seragam dan merchandise costum yang terbentuk sejak pertengahan tahun 2020. Usaha tersebut didirikan Faizal dengan berkolaborasi bersama rekannya di FIKP.

“Modal awalnya dimulai sejak pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Unhas tahun 2020 dan terus bertumbuh hingga saat ini telah menerima lima pendanaan,” terang Faizal.

Sosok Muhammad Faizal sebelumnya merupakan mahasiswa berprestasi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan tahun 2020. Selain berwirausaha, ia juga kerap menjuarai ajang kompetisi karya tulis ilmiah tingkat regional dan nasional. Ia juga merupakan ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Start-Up Unhas periode 2022/2023.

Atas segala pengalaman yang telah dilaluinya, Faizal berpesan kepada teman-teman mahasiswa yang sedang berjibaku merintis usaha, agar tetap fokus dan konsisten terhadap pilihan yang sudah dibuat.

“Menurut saya tidak ada bisnis yang gagal, yang ada hanya owner yang kurang belajar. Percaya saja, temukan mentor dan lingkungan yang mendukung,” tutupnya.

Comment