MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – zaman sekarang cinta selalu dikaitkan dengan materi, status sosial dan lain sebagainya. Kita sempat mengenal ungkapan cinta itu dari mata turun ke hati, tapi kini hampir sudah tidak berlaku karena kebanyakan cinta dari mata turun ke dompet.
Tidak bisa dipungkiri, tanpa materi pasangan kadang tidak bisa langgeng tapi kadang juga ketika diberi kelebihan materi justru lebih tidak bahagia lagi, jadi dimana sebenarnya tolak ukur kebahagiaan itu?
Coba kita sedikit merenung dan belajar dari seorang remaja asal Makassar yang mencoba mengarungi kehidupan dengan bermodal cinta dan keyakinan.
Cinta tak perlu mahal. Inilah yang terlihat dari seorang wanita remaja bernama Rahma yang setia menemani kekasihnya, Agus seorang petugas kebersihan Kelurahan Tidung dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Jika sebagian besar sepasang kekasih memilih menghabiskan kebersamaannya di dalam sebuah Mall, kafe, atau pun tempat lainnya yang membutuhkan biaya, mereka malah melakukannya dengan cara yang sangat sederhana dan malah mendapatkan uang.
Kata orang cinta itu buta. Tapi jika sudah perasaan yang berbicara, mau bilang apa, bagaimana menurut anda?
Comment