Dorong Ekonomi Syariah, BI Gandeng Jurnalis Sulsel Sebarkan Literasi dan Gaya Hidup Halal

Bank Indonesia Sulawesi Selatan menggelar Training for Trainer bagi wartawan Sulawesi Selatan dalam rangka penguatan literasi, inklusi, dan gaya halal lifestyle, di Hotel Novotel Suites, Yogyakarta, Senin (23/06/2025). Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, YOGYAKARTA — Dalam rangka mendorong penguatan literasi, inklusi keuangan, serta gaya hidup halal di Kawasan Indonesia Timur, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) menggelar pelatihan Training for Trainer bagi para wartawan dari berbagai daerah di Sulsel.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Novotel Suites Yogyakarta, Senin (23/6/2025) dan menjadi bagian dari rangkaian Road to Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama, mengatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memperluas wawasan jurnalis terhadap perkembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah yang makin pesat pertumbuhannya.

“Kami berharap rekan-rekan wartawan menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi ekonomi syariah secara mendalam, akurat, dan menjangkau lebih luas,” ucap Wahyu.

Ia menambahkan bahwa posisi Indonesia dalam peta ekonomi syariah global saat ini cukup menjanjikan, berada di peringkat ketiga dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi. Sementara untuk sektor media dan rekreasi syariah, Indonesia kini menempati peringkat keenam.

“Ini pencapaian besar, tapi kita masih punya ruang untuk tumbuh lebih tinggi lagi,” lanjutnya.

Menariknya, Wahyu juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi syariah tidak hanya terjadi di negara mayoritas Muslim.

“Kita melihat Inggris, Jerman, dan Brasil mulai mengembangkan sektor ekonomi syariah. Ini membuktikan bahwa ekonomi syariah bukan hanya soal agama, tapi juga menyangkut etika, keberlanjutan, dan peluang bisnis global,” jelasnya.

Meski demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan untuk menjadi pemimpin di sektor keuangan syariah. Wahyu menegaskan bahwa hal ini justru menjadi motivasi untuk terus memperkuat peran Indonesia di kancah global.

“Optimisme adalah kunci. Dengan dukungan media, kami yakin ekosistem ekonomi syariah nasional bisa tumbuh lebih cepat,” katanya.

Bank Indonesia, meskipun pengawasan industri keuangan syariah kini berada di bawah OJK, tetap aktif dalam mendorong literasi publik.

Salah satunya adalah melalui pelatihan ini, selain program-program seperti Pekan Ekonomi Syariah yang telah rutin diselenggarakan.

Wahyu juga menggarisbawahi ada tiga pilar utama dalam penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional, yakni, Penguatan sertifikasi halal, termasuk pemberdayaan UMKM dan Rumah Potong Hewan (RPH), pengembangan sektor keuangan syariah secara inklusif dan adaptif, dan peningkatan literasi dan inklusi ekonomi syariah melalui edukasi publik dan media.

Pelatihan ini menjadi langkah strategis sinergi antara regulator dan insan pers, untuk memperkuat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam transformasi ekonomi syariah, khususnya di kawasan timur Indonesia yang menyimpan potensi besar namun masih minim pemberitaan.

Comment