MEDIAWARTA, BALIKPAPAN – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) berkomitmen mendukung transisi energi berkelanjutan dalam industri pertambangan, dengan meningkatkan penggunaan biomassa di pabrik pengolahan nikel.
Melalui penerapan teknologi hijau, PT Vale berupaya mengurangi dampak pemanasan global sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai energi berkelanjutan.
Head of Institutional Relations and Permit PT Vale, Budiawansyah, menjelaskan bahwa sejak 2023, PT Vale telah menjalankan roadmap transisi energi.
“Kami telah berhasil menggunakan hingga 50% biomassa di tanur pereduksi dan 20% sebagai burner di coal mill. Pada 2024, kami akan melakukan long trial biomassa 10% sebagai redaktan di tanur pereduksi,” ujar Budiawansyah dalam acara Talk Show “Energy Transition For Accelerating NDC 2030 Target” di Balikpapan, Jumat (20/9/2024).
Selain penggunaan biomassa, PT Vale juga mengganti bahan bakar di kiln dan pengering dengan LNG dan pemulihan off-gas, serta mengoptimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menyediakan 100% kebutuhan energi tanur peleburan.
Dengan total kapasitas 365 MW, langkah ini membantu perusahaan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Selain fokus pada energi bersih, PT Vale juga berkomitmen pada reklamasi lahan pasca-tambang.
Hingga Agustus 2024, perusahaan telah mereklamasi 3.818 hektare lahan bekas tambang dengan menanam 700.000 bibit pohon setiap tahunnya, termasuk spesies endemik seperti eboni dan dengen.
Booth PT Vale di ajang Indonesia Climate Change Expo & Forum (ICCEF) turut menarik perhatian, di mana perusahaan menampilkan komitmen Good Mining Practices serta produk olahan buah dengen dari Sorowako, Luwu Timur, sebagai salah satu wujud keberlanjutan operasional tambang.
Comment