MEDIAWARTA,- Acara ‘Mawlid for Earth’ di Masjid Agung Sultan Alauddin, UIN Alauddin Makassar, Senin, 22 September 2025, tak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi lokal, tetapi juga 12 delegasi Muslim asal Australia. Kedatangan mereka dalam rangkaian “Australia Muslim Exchange Program (AIMEP)” menambah nuansa internasional pada peringatan Maulid Nabi yang berfokus pada isu lingkungan ini.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyambut hangat kedatangan tamu dari Negeri Kanguru tersebut. Ia bahkan menyebut acara ini sebagai “Mawlid Internasional” berkat kehadiran mereka.
“Mawlid for Earth ini bisa disebut sebagai Mawlid internasional karena dihadiri oleh 12 orang Muslim dari Australia,” ujar Prof. Hamdan.
Perwakilan dari rombongan tersebut, Mr. Rowan Gould, mendapat kehormatan untuk berbicara dan memperkenalkan anggota timnya.
“Program ini (AIMEP) merupakan inisiatif Pemerintah Australia yang telah berjalan selama 23 tahun. Tujuannya adalah mempertemukan Muslim Australia dengan Muslim Indonesia untuk menjembatani dua budaya,” ujarnya.
Menurut ketua AIMEP itu, Makassar dipilih sebagai salah satu destinasi kunjungan karena pelaut asal Makassar yang pertama kali membawa Islam masuk di Australia.
“Islam pertama kali masuk di Australia itu melalui pelaut asal Makassar,” ungkapnya.
Di antara 9 anggota tim yang hadir adalah Iman Balla, Juliana Jamaluddin, Alaa Karrar, Anjum Kasmani, Qudrattullah Wahidi, Luke Gibson, Brianne, dan Ridvan Kilic.
Dalam kesempatannya berbicara, Rowan Gould mengungkapkan rasa hormatnya bisa hadir di acara yang juga dihadiri oleh Habib Ja’far. Ia berharap, melalui perayaan Maulid yang penuh berkah ini, semua pihak dapat bersama-sama menjaga alam semesta.
Comment