Unhas Buka Donasi untuk Bantu Korban Bencana Banjir

MEDIAWARTA,MAKASSAR,-Universitas Hasanuddin melalui Pusat Studi Kebencanaan melakukan open donasi untuk membantu masyarakat Sulawesi Selatan dan Kota Makassar yang terkena bencana banjir.

Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas Ilham Alimuddin, ST., M.GIS., PhD., mengatakan bahwa Unhas selain membentuk satgas penanggulangan bencana banjir di Kota Makassar, pihaknya juga akan melakukan aksi nyata dengan turun langsung ke lapangan guna meringankan korban yang terdampak cuaca ekstrim ini.

“Kami telah membuka open donasi yang selanjutnya nanti akan mengunjungi langsung titik-titik lokasi yang terdampak untuk memberikan bantuan. Saat ini sudah dana puluhan juta telah masuk ke rekening peduli bencana Sulsel-Makassar untuk kami salurkan nantinya dalam bentuk barang yang dibutuhkan korban banjir,” jelas Dosen Geologi Unhas ini.

Kebutuhan yang mendesak bagi korban banjir adalah makanan cepat saji, minuman, kebutuhan bayi, pakaian, sarung dan selimut. Bantuan dapat dikirimkan langsung ke Posko Bencana Unhas di Lantai 1 Gedung LPPM Kampus Unhas Tamalanrea. Sedangkan bantuan tunai dapat ditransfer melalui BNI virtual account 9889-9007-1810-0001 (Peduli Sulsel Makassar) atau ke rekening BCA no 405-8888-867 (Universitas Hasanuddin)

Hujan deras yang mengguyur Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar telah menimbulkan bencana banjir dimana-mana, bahkan di beberapa kabupaten telah menelan korban jiwa. Data yang diperoleh dari Pusat Studi Kebencanaan Unhas bahwa daerah yang sudah terdampak bencana banjir akibat cuaca ekstrim di Sulsel adalah Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, dan Kabupaten Soppeng. Sementara lokasi terdampak di Kota Makassar adalah Kecamatan Manggala, Panakukang, Tamalanrea dan Biringkanaya.

Data yang dihimpun dari Pusat Data Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar per 22 Desember 2024, jam 19.30 Wita, sebanyak 515 kepala keluarga atau 1.969 jiwa warga Kota Makassar dari 4 kecamatan (28 titik banjir) yang telah mengungsi ke masjid-masjid dan kantor kelurahan di dekat pemukiman mereka yang terendam.(*)

 

 

Comment