MEDIAWARTA, BONE – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan memasifkan inseminasi buatan untuk meningkatkan produksi sapi. Terkait pakan juga tak perlu dikuatirkan, karena limbah pisang cavendish dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, saat mengunjungi peternakan warga yang telah menerapkan inseminasi buatan, di Jalan KH Abdul Hamid Lingkungan Tanete, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Selasa, (23/1/2024). Dukungan terhadap peternak juga disampaikan melalui penyerahan bantuan obat cacing cair 200 liter, disinfektan 200 liter, imbuhan pakan 1.000 kg, multivitamin 1.500 sachet.
Bahtiar mengungkapkan, inseminasi buatan sebagai teknik reproduksi yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kualitas serta produktivitas ternak sapi. Selain itu, dengan menggunakan inseminasi buatan, peternak juga dapat memilih bibit terbaik untuk pembiakan tanpa harus bergantung pada perkawinan konvensional. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas sapi yang diproduksi di Sulsel. Serta, akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri peternakan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
“Sekarang kita sedang berupaya bagaimana meningkatkan peternakan kita, jumlah populasi sapi di Sulsel tercatat ada sebanyak 1,4 juta ekor. Tapi sapi kita masih manual kawinnya. Makanya kita harus melalui inseminasi buatan, sudah ada IB selama ini, cuma terbatas,” jelas Bahtiar.
Sementara, pemilik peternakan, Sudirman, berterima kasih atas kunjungan Pj Gubernur Bahtiar. Ia mengungkapkan, di peternakannya ada 26 ekor sapi hasil inseminasi buatan.
“Terima kasih telah berkunjung ke kandang saya, melihat sapi kami. ada 26 ekor ternak, itu dari inseminasi buatan. Mudah-mudahan ke depan semakin mantap dan semakin bagus programnya,” kata Sudirman.
Petani lainnya, La Melle, yang turut hadir di tempat tersebut, menyampaikan kendala yang ada. Yakni persoalan pakan, terutama di musim kemarau. Karenanya, ia menilai pengembangan pisang cavendish akan sangat membantu, karena limbah tanamannya dapat menjadi alternatif pakan ternak.
Penggunaan limbah pisang sebagai pakan ternak juga dibenarkan Kepala Bidang Kesmavet dan Keswan DPKH Bone, drh Agusriady M Anim. Ia mengungkapkan, saat ini penggunaan limbah pisang untuk pakan ternak masih terbatas di Bone, karena keterbatasan bahan baku. Namun, dengan program budidaya pisang cavendish yang massif akan membantu untuk ketersedian stok. Menurutnya, nutrisinya bagus jika diolah menjadi pakan ternak.
“Kami sampaikan tentang optimalisasi inseminasi buatan untuk meningkatkan ternak sapi di Kabupaten Bone, juga pentingnya limbah pertanian seperti batang pisang untuk dapat dijadikan sebagai pakan utama pada ternak sapi kita,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Bahtiar menyerahkan penghargaan kepada Pemkab Bone atas kerjasama dan dukungan terhadap pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan menjadi kabupaten dengan Capaian Vaksinasi Terbaik Pertama di Sulsel Tahun 2023 dengan penerapan 193.168 dosis. Adapun Inseminasi Buatan di Bone di Tahun 2023 sebanyak 24.299 ekor sapi.
Comment