MEDIAWARTA, BONE – SMA Islam Athirah Bone menggelar kegiatan Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Bertempat di selasar lantai 1 SMA Islam Athirah Bone, Senin (20/12).
Kegiatan yang didesain secara terbuka ini, menampilkan berbagai produk dari kegiatan proyek yang dipamerkan. Dalam kesempatan gelar karya ini, hadir Staff Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, guru, karyawan serta orang tua siswa, SMA Islam Athirah Bone.
Menurut Basri, S.Pd, Gr, M.Pd., selaku koordinator proyek, panen ini dilaksanakan untuk melihat hasil P5 yang dilakukan selama 3 bulan. Hal ini mengacu pada Kurikulum Merdeka yang telah dirancang pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kegiatan panen proyek ini dilaksanakan untuk pertama kalinya, dengan mengangkat tiga tema sekaligus, yakni Kewirausahaan, Rekayasa dan teknologi serta Kearifan Lokal.
Proyek pertama bertema kewirausahaan dengan topik “Kreatif dan Inovatif Dalam Berwirausah”. Karya yang dipamerkan dalam tema ini, berupa produk makanan dan minuman kekinian yang bervariatif. Diantaranya Kejora ( Kentang Berjoeta Rasa), keripik kentang, aneka rasa puding, serta minuman aneka rasa ( Thai tea, Vanila cookies dan cream, Red Velvet dan es cincau )
Proyek kedua mengangkat tema, Rekayasa dan Teknologi dengan topik “Menciptakan Produk Digital”. Karya yang dipamerkan dalam tema ini, merupakan bagian dari rangkaian digitalisasi untuk dua tema lain yang digelar.
Produknya berupa pembuatan poster/ flyer dalam proyek kewirausahaan dan kearifan lokal, membuat barcode registrasi dan brosur, pembuatan video, mendesain tiket dan pembuatan label serta stempel untuk dua tema proyek lainnya.
Tema ketiga adalah Kearifan Lokal dengan mengangkat sebuah drama berjudul “Gara-Gara Uang Panai”. Pementasan drama tersebut memperkenalkan salah satu budaya Sulawesi Selatan tentang esensi” Uang Panai”.
Para pengunjung panen P5 tampak ansusias melihat segala produk yang dipamerkan. Salah satu pengunjung, orang tua siswa kelas X ananda Keyza Zavana memuji hasil kerja siswa. “Proyeknya sangat bagus, kreatif dan sangat kekinian, apalagi dramanya”, Ujar perempuan yang berasal dari kabupaten Enrekang tersebut.
Drama terkait kearifan lokal tersebut memang sangat menarik minat para pengunjung, “Saya suka dengan dramanya, akrtis dan aktornya keren. Mereka menghayati peran, dan judul dramanya kena banget dengan tradisi orang- orang Sulawesi Selatan tentang gengsinya terhadap uang panai. Drama ini keren dipublish di media sosial misal youtube”, ujar salah satu penonton, yang merupakan kerabat salah satu siswa.
Panen raya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini merupakan hasil implementasi dari proyek yang telah dijalankan. Proyek tersebut bertujuan sebagai penanaman ilmu dan karakter siswa yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royonh, bernalar kritis dan kreatif.
Comment