LABORÉ Luncurkan LABORÉ LactoNADB3™ Multi-Pigmentation Brightening Serum: Terobosan Klinis untuk Semua Jenis Pigmentasi

MEDIAWARTA,– Menjawab kebutuhan akan solusi hiperpigmentasi kulit yang efektif dan aman untuk kulit sensitif, LABORÉ secara resmi meluncurkan LABORÉ LactoNADB3™ Multi-Pigmentation Brightening Serum, inovasi terbaru dalam perawatan kulit berbasis sains dermatologi yang dirancang khusus untuk kulit sensitif dengan masalah pigmentasi. Produk ini pertama kali diperkenalkan ke publik medis dalam ajang Pekan Ilmiah Tahunan XX Perdoski & 1st PAN Asia Conference of Dermatology 2025 di Nusa Dua, Bali, yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 dermatologists dari seluruh Indonesia dan Asia Pasifik. Ajang ini menjadi kesempatan bagi LABORÉ untuk memperkenalkan LactoNADB3™, inovasi hasil kolaborasi riset antara dermatologist Indonesia dan peneliti global dari Prancis sebagai solusi terkini untuk permasalahan hiperpigmentasi. Forum ilmiah ini juga menjadi platform yang relevan untuk membagikan temuan riset tersebut secara langsung kepada ribuan dermatolog.

Dalam forum ilmiah tersebut, LABORÉ tidak hanya menampilkan teknologi formulasi terbarunya, tetapi juga membagikan hasil riset secara langsung kepada komunitas medis sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi dan edukasi berbasis sains. LABORÉ Multi Pigmentation Serum merupakan brightening serum generasi baru yang diformulasikan dengan teknologi eksklusif LactoNADB3™, perpaduan tiga bahan aktif unggulan: LactoParaBiotic™, NAD, dan 10% B3 (Niacinamide). Ketiganya bekerja secara sinergis untuk menargetkan empat jenis pigmentasi utama, yaitu hitam, cokelat (lipofuscin), merah, dan kuning. Melalui pendekatan dermatologis yang aman, efektif, dan telah teruji secara klinis. Formulasinya juga telah dikembangkan agar aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, menjadikannya pilihan terpercaya untuk perawatan brightening kulit yang sensitif maupun kompleks.

dr. Sari Chairunnisa, Sp.DVE., FINSDV., Founder LABORÉ and Dermatologist menyampaikan, Tim R&D LABORÉ bekerja sama dengan perusahaan bahan aktif terkemuka di Prancis, CODIF, untuk mengembangkan bahan aktif inovatif bernama Patented LactoNADB3™. Formula ini merupakan kombinasi sinergis dari beberapa bahan aktif unggulan, yaitu Lactobacillus Ferment Lysate, Ekstrak Palmaria, NAD, Niacinamide, serta Encapsulated Cysteamine. Bahan aktif ini dirancang untuk bekerja melalui berbagai jalur (multipathway) dalam proses perawatan kulit, sehingga diharapkan dapat memberikan solusi efektif bagi mereka yang menghadapi tantangan hiperpigmentasi.

Mengusung teknologi eksklusif yang telah dipatenkan*, LactoNADB3™ terdiri dari tiga bahan aktif unggulan yang diformulasikan secara sinergis untuk menargetkan berbagai jenis pigmentasi pada kulit. Komponen pertamanya adalah LactoParaBiotic™, kombinasi Lactobacillus Ferment Lysate dan Palmaria Palmata Extract, yang secara efektif mengurangi pigmen lipofuscin atau pigmen cokelat baru yang sulit diatasi serta meningkatkan kemampuan mikrobioma kulit untuk menghasilkan niacinamide alami secara berkelanjutan. Komponen kedua adalah NAD (Nicotinamide Adenine Dinucleotide), medical-grade coenzyme peraih dua Nobel Prize yang berperan penting dalam regenerasi sel, perbaikan DNA, dan pemulihan energi kulit yang teroksidasi. Sementara itu, 10% Niacinamide (Vitamin B3) digunakan dalam konsentrasi tinggi untuk menargetkan pigmentasi hitam, merah, dan kuning, serta memperkuat skin barrier, meratakan warna kulit, dan menyamarkan noda gelap tanpa menyebabkan iritasi. Ketiga bahan aktif ini bekerja menyeluruh untuk mengatasi hiperpigmentasi seperti PIH, PIE, melasma, sun spot, age spot, hingga kulit kusam dan tidak merata.

“Kulit manusia merupakan organ terluar dan terluas dari tubuh, sehingga perawatannya memerlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif, dimulai dengan pemahaman terhadap tipe kulit masing-masing individu. Perdoski, bekerja sama dengan ParagonCorp, telah melakukan penelitian untuk menguji reliabilitas indikator tipe kulit pada perempuan Indonesia. Dari 1.940 subjek yang diteliti, tipe kulit yang paling dominan adalah pigmented. Secara ideal, tipe kulit yang diharapkan adalah berminyak, tidak sensitif, tanpa pigmentasi, dan tanpa kerutan. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perempuan Indonesia memiliki tipe kulit OSPW (Oily, Sensitive, Pigmented, and Wrinkled),” sambung Prof. Dr. dr. Irma Bernadette, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Keunggulan formulasi ini juga didukung oleh data uji klinis yang kuat. LABORÉ LactoNADB3™ telah melalui pengujian dermatologis yang mencakup Human Repeat Insult Patch Test (HRIPT), in-home usage test, serta evaluasi menggunakan perangkat instrumen canggih seperti Mexameter®, Antera 3D, dan ITA Grading. Hasilnya menunjukkan bahwa 95% pengguna mengalami penurunan dark spot, kulit kusam, dan warna tidak merata dalam waktu dua minggu, sementara melasma berkurang hingga 23.74% dalam delapan minggu. Selain itu, terdapat peningkatan tampilan kulit secara keseluruhan, termasuk pengurangan pori sebesar 13.09% dan efek glass skin yang dirasakan oleh 90% pengguna. Formulanya juga telah terbukti non-irritant, hypoallergenic, non-comedogenic, serta ideal digunakan oleh semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.

“LactoNADB3™ merupakan kombinasi paten inovatif yang diperkenalkan melalui formulasi serum terbaru. Apa yang dikembangkan oleh LABORÉ bukan sekadar lacto-probiotic, melainkan sinergi kuat antara NAD, 10% Niacinamide, dan 2,5% Cysteamine—sebuah terobosan yang sangat menjanjikan. Hiperpigmentasi sendiri tidak hanya disebabkan oleh melanin, tetapi juga oleh lipofuscin yang erat kaitannya dengan proses penuaan. Masa depan penanganan pigmentasi terletak pada kemampuan untuk mengaktivasi kembali fungsi lisosom. Terima kasih kepada LABORÉ atas kolaborasi yang sangat bermakna ini,” ungkap Romuald Valle, LABORÉ Global Researcher.

dr. Luke Maxfield, LABORÉ Dermatologist Global Council menambahkan, “Serum ini dirancang untuk bekerja pada berbagai jenis hiperpigmentasi, termasuk semua tipe noda gelap. Kandungan NAD berperan penting dalam mendukung fungsi mitokondria sekaligus menghambat pembentukan pigmen sejak tahap paling awal. Dari sudut pandang ilmiah, ini merupakan pendekatan yang sangat menjanjikan dan berpotensi menjadi standar baru dalam penanganan hiperpigmentasi. Formulasinya sangat solid, dan menurut saya, ini adalah salah satu inovasi yang patut diuji dan diperhitungkan secara serius.”

Sebagai bagian dari visi jangka panjang LABORÉ untuk menjembatani sains dermatologi global dengan kebutuhan lokal, peluncuran LABORÉ LactoNAD B3™ Multi-Pigmentation Brightening Serum juga mencerminkan dedikasi brand dalam menghadirkan solusi berbasis bukti yang dapat diakses luas oleh masyarakat. Melalui pendekatan yang menggabungkan dermatological science, teknologi micro-biome, dan riset seluler, LABORÉ menghadirkan standar baru dalam perawatan kulit: efektif secara klinis, lembut bagi kulit, dan terpercaya oleh para ahli.

Comment