Pemancing Tenggelam di Danau Sidenreng Ditemukan Meninggal Dunia pada Hari Kedua Pencarian

MEDIAWARTA, SIDRAP — Proses pencarian terhadap seorang pemancing yang tenggelam di Danau Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), akhirnya membuahkan hasil pada Jumat pagi (25/7/2025). Korban atas nama Asdil (30) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah menghilang sejak Kamis pagi akibat insiden perahu bocor.

Upaya pencarian oleh tim SAR dimulai sejak Kamis malam, setelah informasi kejadian diterima oleh Com Center Basarnas Makassar pada pukul 20.50 WITA. Tidak lama setelah itu, Tim Penyelamat dari Unit Siaga SAR Parepare diberangkatkan dan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 21.10 WITA.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyampaikan bahwa korban ditemukan pada pencarian hari kedua. Jenazah ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian awal.

“Di hari kedua ini, tadi pagi tidak lama setelah dilakukan pencarian, korban atas nama Asdil, laki-laki berusia 30 tahun, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan telah dievakuasi ke rumah duka,” kata Arif.

Insiden bermula saat dua orang pemancing berangkat melaut di Danau Sidenreng menggunakan perahu jenis katinting. Namun nahas, perahu mereka mengalami kebocoran. Satu orang berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke air, sementara Asdil tidak berhasil menyelamatkan diri.

Pencarian di hari pertama terkendala karena waktu dan kondisi malam hari. Namun tim SAR tetap melakukan pemantauan terbatas hingga akhirnya dilanjutkan intensif pada Jumat pagi dengan hasil positif.

Basarnas Makassar mengerahkan personel terlatih dan peralatan pencarian khusus dalam operasi ini. Dukungan juga datang dari masyarakat setempat yang ikut membantu proses pencarian sejak Kamis malam.

Proses evakuasi berjalan lancar dan jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak Basarnas juga menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tersebut.

“Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga diberikan ketabahan,” tambah Arif.

Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing.

Basarnas mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan, khususnya para nelayan dan pemancing, untuk selalu memeriksa kondisi perahu serta menggunakan alat keselamatan seperti pelampung.

Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam berkegiatan di perairan terbuka, terutama saat menggunakan moda transportasi sederhana seperti katinting.

Kepala Basarnas juga menekankan pentingnya pelaporan cepat agar operasi pencarian bisa dimulai lebih awal dan berpeluang menyelamatkan korban.

Pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim yang telah membantu proses pencarian hingga korban ditemukan dan dievakuasi.

Comment