MEDIAWARTA, MAKASSAR – Festival F8 tahun ini semakin semarak dengan partisipasi Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar yang mempersembahkan tarian Passompe.

Tarian ini menggambarkan kisah para perantau dari Sulawesi Selatan di Timur Indonesia, mengisahkan perjuangan mereka dalam menaklukkan rintangan di tanah rantau hingga mencapai kesuksesan.

Tarian Passompe menyoroti semangat para perantau, yang dalam bahasa Bugis disebut Passompe, yang pantang pulang sebelum berhasil. Kisah perjuangan, ketangguhan, dan keberanian ini diangkat dalam pertunjukan memukau yang disuguhkan di panggung utama zona 1.

Kolaborasi tiga sanggar seni binaan Disbud, yakni Sanggar Seni Patonro, Pakarena Art, dan Sanggar Andi Mappainga, menambah keindahan dan kekompakan penampilan tersebut.

Penampilan spektakuler ini tidak hanya memukau penonton tetapi juga menampilkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan.

Di malam perayaan F8 berikutnya, Disbud akan terus mempersembahkan tarian menarik oleh sanggar-sanggar binaan lainnya, menunjukkan keragaman budaya yang dimiliki Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Herfida Attas, mengungkapkan kebanggaannya atas penampilan tersebut.

“Pelaksanaan F8 malam ini menunjukkan dedikasi dan kreativitas yang luar biasa. Penampilan yang memukau dan sambutan hangat dari penonton adalah bukti bahwa acara ini berhasil menyampaikan esensi budaya kita dengan sangat baik. Kami sangat antusias untuk melihat bagaimana energi positif ini akan terus berlanjut dalam malam-malam berikutnya,” ujarnya.

Partisipasi aktif berbagai pihak dalam F8 tahun ini menjadikan ajang tersebut luar biasa dan membanggakan, memperkuat kecintaan dan apresiasi terhadap budaya lokal di Sulawesi Selatan.