MEDIAWARTA,-Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan memproyeksikan perekonomian daerah tetap stabil sepanjang 2025, dengan pertumbuhan berada pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen (yoy).
Proyeksi tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E Wimanda, dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) Triwulan III 2025 di The Backyard Cafe, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Selasa (26/8/2025).
Pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 4,94 persen (yoy). Angka ini melambat dibandingkan triwulan I yang tumbuh 5,78 persen.
Meskipun terjadi perlambatan, perekonomian Sulsel dinilai masih cukup tangguh menghadapi ketidakpastian global.
Menurut BI, perlambatan tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya kinerja konsumsi rumah tangga serta ekspor.
Namun demikian, kontribusi sektor perdagangan, industri pengolahan, dan pertambangan masih menjadi motor utama pertumbuhan.
Dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi sebesar 5,83 persen (yoy), melampaui capaian nasional sebesar 5,12 persen.
Hal ini menunjukkan peran strategis Sulsel, dalam menopang perekonomian kawasan timur Indonesia.
Sementara itu, inflasi Sulsel diperkirakan tetap terkendali pada kisaran 2,5 ± 1 persen sepanjang tahun 2025.
Kondisi ini ditopang pengendalian harga pangan strategis, seperti beras, cabai, bawang merah, serta koordinasi intensif bersama pemerintah daerah.
BI menilai, stabilitas inflasi yang terjaga menjadi modal penting bagi penguatan daya beli masyarakat, dan kestabilan ekonomi daerah.
BI menilai, stabilitas inflasi yang terjaga menjadi modal penting bagi penguatan daya beli masyarakat, dan kestabilan ekonomi daerah.
Dengan demikian, prospek ekonomi Sulsel pada 2025 masih dalam jalur positif, meski penuh tantangan eksternal.
“Sulsel masih memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik, dengan fondasi pertumbuhan yang solid,” ujar Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E Wimanda.
Comment