Maulid Akbar Pesisir Siap Jadi Agenda Tahunan Pemkot Makassar

MEDIAWARTA,MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama masyarakat pesisir menggelar Maulid Akbar Pesisir Makassar 1447 H / 2025 sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Acara penuh makna ini berlangsung khidmat di Dermaga Pelabuhan Paotere, Kamis (25/9/2025). Ribuan warga dari berbagai wilayah pesisir dan daratan hadir memenuhi area dermaga sejak sore hari.

Lantunan shalawat dan doa-doa menggema, menambah kekhusyukan suasana peringatan Maulid. Momentum ini tidak hanya menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi religius yang telah lama mengakar di kawasan pesisir Kota Makassar.

Sejumlah pejabat penting turut hadir memberi dukungan dan semangat kebersamaan, di antaranya Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, Dandim 1408/Makassar Letkol Inf Franki Susanto, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Sekretaris Daerah Kota Makassar, serta Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika bersama jajaran SKPD lingkup Pemkot Makassar.

Puncak acara diisi dengan tausiah dan hikmah Maulid oleh Ustaz Das’ad Latif, yang menyampaikan pesan-pesan keutamaan meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Perayaan Maulid Akbar Pesisir ini menjadi bukti komitmen Pemkot Makassar dalam menjaga warisan budaya dan nilai-nilai keagamaan, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Ribuan warga memadati area dermaga, menyatukan lantunan shalawat dengan debur ombak, menciptakan suasana religius yang unik dan khidmat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan pesisir ini menghadirkan nuansa berbeda sekaligus menjadi wujud kedekatan pemerintah dengan masyarakat nelayan.

“Alhamdulillah kita bisa menyatu dengan alam, melihat tempat ini yang penuh dengan nikmat. Begitu banyak kepala keluarga mencari nafkah di sini, menghidupi anak dan istrinya,” ujarnya.

“Kita hadir di Paotere untuk merasakan semangat perjuangan saudara-saudara kita para nelayan yang hidup berdampingan dengan damai,” tambah Munafri.

Appi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya Maulid Akbar di lokasi yang dianggap saksi kehidupan pesisir Kota Makassar.

Ia berharap perayaan serupa dapat kembali digelar di tempat yang sama dengan skala yang lebih besar pada tahun-tahun berikutnya.

“Saya berharap panitia menghadirkan kembali acara ini di sini tahun depan, dengan lebih meriah dan lebih besar,” tuturnya.

“Kita ingin melihat perahu-perahu nelayan yang dihiasi telur Maulid berderet di sisi dermaga, sebagai simbol kebanggaan kita dalam memperingati hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW,” lanjut Appi.

Politisi Golkar itu menegaskan, bahwa Maulid Akbar Pesisir akan menjadi agenda tahunan Pemkot Makassar, terbuka untuk seluruh masyarakat kota, bukan hanya warga pesisir.

“Setiap tahun, perayaan Maulid ini akan kita laksanakan untuk seluruh masyarakat Makassar. Bukan hanya untuk saudara-saudara kita yang tinggal di ujung tanah, tapi untuk semua yang ingin hadir,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga persaudaraan, ketertiban, dan keamanan kota. Ia mengajak jemaah mendoakan Kota Makassar.

“Mari kita berdoa agar Makassar selalu aman, tenteram, dan damai. Kekompakan, ketertiban, dan keamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama kita semua,” tukas Munafri.

Sedangkan, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menegaskan pentingnya melestarikan tradisi keagamaan yang sarat nilai kebersamaan, khususnya Maulid Akbar Pesisir yang menjadi ciri khas masyarakat pesisir Kota Makassar.

Aliyah menyampaikan bahwa perayaan ini bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga simbol cinta kepada Rasulullah SAW dan wujud kekompakan masyarakat.

“Maulid Akbar Pesisir ini adalah warisan yang harus kita lestarikan. Selain sebagai wujud cinta kepada Rasulullah SAW, kegiatan ini juga memperlihatkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Kota Makassar,” ujar Aliyah.

Ia mengungkapkan bahwa tradisi Maulid Akbar Pesisir memiliki sejarah panjang dan telah menjadi agenda keagamaan yang dinantikan setiap tahun.

Maulid Akbar Pesisir ini memiliki sejarah panjang dan sudah pernah digelar pada masa Wali Kota Makassar periode 2004–2014, Ilham Arief Sirajuddin.

“Kita harap tradisi ini kemudian terus berkembang menjadi salah satu agenda keagamaan dan budaya yang ditunggu-tunggu masyarakat,” jelasnya.

Aliyah berharap kegiatan ini terus dilestarikan sebagai identitas religius sekaligus budaya pesisir Makassar. Menurutnya, keberlanjutan perayaan Maulid Akbar Pesisir juga memperkuat silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat.

“Serta menjadi sarana menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman,” tukasnya.

Diketahui, suasana dermaga Poetere semakin semarak dengan gemerlap lampu kapal nelayan dan lantunan shalawat yang menggema hingga malam.

Maulid Akbar Pesisir Makassar pun menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga tradisi keagamaan sekaligus mengangkat identitas pesisir sebagai bagian penting dari wajah Kota Makassar.

Dalam ceramahnya, Ustaz Das’ad mengingatkan pentingnya menumbuhkan semangat persaudaraan, kepedulian sosial, dan menjaga harmoni di tengah masyarakat pesisir yang menjadi bagian penting wajah Kota Makassar.

Comment