Eks Menpora RI Sambangi UIN Alauddin Makassar, Beri Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi, hadir di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (24/10/2024). Ia memberikan penguatan moderasi beragama kepada mahasiswa.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan UIN Alauddin Makassar, bertempat di Ruang Rapat Senat, Lantai IV, Gedung Rektorat Kampus II UIN Alauddin Makassar, .

Dalam materinya, Imam Nahrawi menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebhinekaan di Indonesia. “Selalu menjadi bahan pembicaraan kita di berbagai forum bahwa _Bhinneka Tunggal Ika_ adalah landasan kita. Indonesia itu unik karena perbedaan agama, suku, dan budaya yang beragam, namun tetap kokoh dalam persatuan,” ujarnya.

Menurutnya, keindahan keberagaman Indonesia ini adalah fondasi yang harus dijaga dan dipelihara. Dia juga mengutip pidato bersejarah Presiden Soekarno di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang merujuk pada Surat Al-Hujurat ayat 13 sebagai dasar penting dalam keberagaman manusia.

Ia menjelaskan, ayat tersebut mengingatkan bahwa meskipun manusia diciptakan berbeda-beda dari segi suku, ras, dan kebudayaan, yang paling mulia di antara mereka adalah yang paling bertakwa. “Takwa itu diukur dari kemampuan kita menghargai, menghormati, dan menyayangi satu sama lain,” jelasnya.

Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu mengajak para mahasiswa untuk memahami bahwa perbedaan dalam masyarakat, seperti latar belakang agama dan organisasi, tidak menjadi penghalang dalam menciptakan keharmonisan.

“Saya datang ke sini, berbeda dari yang lain, mungkin dulu saya Menteri, sekarang saya mantan Menteri. Ada yang dari HMI, PMII, IMM, PKRI, Permabudhi, namun semua itu tidak akan bernilai di hadapan Allah SWT kecuali takwa,” tegas Imam.

Pesan Imam Nahrawi ini disambut hangat oleh para mahasiswa yang hadir, sebagai pengingat akan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, moderasi adalah alat untuk menguatkan kebaikan, yang harus diterapkan kapan saja dan di mana saja, demi terciptanya kehidupan yang damai di tengah masyarakat Indonesia yang plural.

Comment