MEDIAWARTA, SOPPENG – Dalam rangka meningkatkan sektor peternakan di Kabupaten Soppeng, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, menyerahkan bantuan kepada Kabupaten Soppeng. Bantuan senilai Rp2 miliar ini, yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng, akan disalurkan ke masyarakat. Penyerahan bantuan berlangsung di Desa Belo, Kecamatan Ganra, Jumat, (26/1/2024).
Bantuan tersebut ditujukan untuk 100 Rumah Tangga Miskin (RTM) dan mencakup 3.000 ayam kampung, 100 kandang ayam, disinfektan, 100 paket obat-obatan dan vitamin, serta 100 paket pakan. Selain itu, terdapat bantuan sebesar Rp200 juta untuk Kelompok Tani Kampung Ternak, yang melibatkan 5 ekor sapi Bali betina, 1 unit kandang, dan 10.000 stek bibit rumput odot.
Dalam upaya mendukung pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis, diserahkan pula bantuan berupa 20 box coolbox vaksin, 24 liter obat cacing, 150 sachet multivitamin, 200 kg Imbuhan pakan, 200 liter Suplemen pakan, dan 300 liter disinfektan.
Selama kunjungannya, Bahtiar turut meninjau kegiatan Inseminasi Buatan (IB), yang menjadi salah satu metode efektif dalam meningkatkan produksi sektor peternakan. Metode IB ini telah diterapkan secara massif di Sulsel di bawah kepemimpinan Bahtiar Baharuddin.
“Melanjutkan program inseminasi buatan, yaitu kawin suntik pada sapi ini, tujuannya untuk memperbaiki kualitas populasi kita,” kata Kepala Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (PKHP) Kabupaten Soppeng, Erman Asnawi.
Teknologi inseminasi buatan menggunakan semen atau sperma dari sapi jantan pilihan, seperti Limosine dan Brahman Cross, yang disuntikkan ke sapi lokal.
“Sehingga harapannya turunannya lebih baik. Ini pertumbuhan cepat dan harganya lebih mahal. Seperti yang dilakukan Bapak Gubernur, menyuntikkan semen Limosine,” ujarnya.
Mahasiswa KKN dari Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar, Andi Novi Bustani, memberikan apresiasi terhadap penyerahan bantuan ini.
“Gubernur dan Bupati sudah mengadakan program ini untuk membantu masyarakat. Inseminasi buatan ini bisa menciptakan bibit sapi yang unggul dan harganya jauh lebih mahal,” imbuhnya.
Comment