MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Guna menyukseskan Sensus Ekonomi (SE) 2016 yang akan dilaksanakan 1-31 Mei mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel gencar mengadakan sosialisasi. Sosialisasi kali ini dihadiri institusi perbankan se-Sulsel, dihelat di Hotel Grand Clarion, Jalan AP Pettarani, Makassar, Rabu (20/4/2016).
Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, berharap kepada pimpinan bank atau lembaga keuangan agar mengintruksikan kepada seluruh lembaga keuangan yang dinaungi untuk membantu petugas pencacah SE 2016 dengan memberikan jawaban yang benar dan faktual.
Peran dan kerja sama dari perbankan sangat dibutuhkan. Untuk itu, pihaknya mengimbau pemangku kepentingan ikut mengawal sensus ini agar menerima petugas SE 2016 dengan baik, dan bersedia memberikan data yang sebenarnya.
“Karena data yang dihasilkan, nantinya akan menjadi bahan pertimbangan bagi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dan nasional,” ungkap Nursam.
Di samping itu, info yang diberikan berperan dalam menyongsong masyarakat ekonomi Asean (MEA). “Ini sangat strategis, karena saat ini kita sudah menghadapi MEA, sehingga perbankan akan sangat membutuhkan hasil sensus tersebut. Ini dalam menentukan arah kebijakan bisnis mereka,” ulasnya
Menurut Nursam, sektor perbankan merupakan pemasok terbesar kategori jasa keuangan dengan sumbangsih sebesar 64 persen.
“Sekitar Rp 12,3 triliun nilai tambah bruto dari jasa keuangan pada 2015 di Sulsel. Walaupun jasa keuangan sempat melambat dalam kurun waktu empat tahun terakhir, namun 2015 kembali mengalami percepatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, M Dadi Aryadi, menyampaikan dukungannya kepada BPS selaku pelaksana SE 2016.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2015 dengan angka di atas tujuh persen tidak lepas dari pendataan BPS. Untuk itu, BI sangat mengapresiasi BPS karena data ekonomi dari BPS, merupakan kerangka acuan dalam perumusan kebijakan perbankan ke depannya.
“SE ini sangat strategis karena akan memperlihatkan karakter dari semua kegiatan usaha, baik mikro maupun makro. Untuk itu, baik perbankan dan pelaku usaha lainnya agar memberikan data yang akurat,” imbau Dadi.
Comment