MEDIAWARTA, MAKASSAR – Pada hari ketiga Festival 8 (F8), Dinas Kebudayaan (DisBud) Kota Makassar kembali meriahkan acara dengan penampilan tarian Buttayya. Tarian ini menampilkan kekayaan budaya Makassar yang memadukan kelembutan perempuan dengan karakter kuat dari suku Makassar, Kamis (25/7/2024).

Tari Buttayya mempersembahkan gambaran perempuan Makassar masa kini sebagai figur utama dalam penyeimbang tatanan kehidupan, bukan hanya sebagai pelengkap. Mengusung semangat ‘pakarena’, tarian ini mengungkapkan ragam gerak yang kaya akan makna filosofis dan eksploratif.

Penampilan tari Buttayya adalah hasil kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Tongkonan Art Makassar, Sanggar Arajang, dan Sanggar Datu Museng yang lagi-lagi merupakan sanggar binaan dari DisBud Kota Makassar. Tiga entitas ini bersinergi menampilkan tarian yang menonjolkan kekuatan dan ketangguhan karakter perempuan Makassar di panggung utama Zona 1. Acara ini menjadi salah satu highlight dari F8, menunjukkan keanekaragaman dan keindahan budaya lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Herfida Attas, menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan kegiatan malam ini. “Penampilan tari Buttayya malam ini adalah contoh nyata dari kekayaan budaya Sulawesi Selatan yang sangat kami banggakan. F8 memberikan panggung yang luar biasa bagi kami untuk menunjukkan nilai-nilai budaya dan kekuatan perempuan Makassar,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan malam ini bukan hanya memperkenalkan budaya lokal, tetapi juga memperkuat ikatan komunitas dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya. “Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam acara ini. Semoga penampilan malam ini dapat menginspirasi dan memperkuat kecintaan kita terhadap budaya daerah,” tambahnya.

Dengan dukungan berbagai pihak, F8 terus menjadi ajang yang merayakan dan memperkuat apresiasi terhadap kekayaan budaya Sulawesi Selatan.