Hendra Dini, Pejuang Tuberkulosis dan Kusta dari Tanah Gowa

MEDIAWARTA.COM, GOWA – Penyakit tuberkulosis yang biasa disingkat TBC dan kusta, mungkin sudah lazim didengar sebagai penyakit infeksi menular. Keberadaan penyakit ini dalam masyarakat juga sudah jarang terlihat.

Namun, apakah kenyataannya juga begitu? Ternyata, berkat metode “Sarebayao” yang diprakarsai Hendra Dini, diperoleh hasil penyakit TBC dan kusta masih sangat tinggi, paling tidak di Kabupaten Gowa, Sulsel.

Program Sarebayao merupakan gerakan pemberian makanan tambahan untuk peningkatan gizi penderita TBC dan kusta yang ditemukan dalam kandungan telur. Seluruh dana yang digunakan dalam program ini, merupakan hasil sumbangsih para donatur, mulai kerabat terdekat hingga teman dari segala profesi.

“Kadang-kadang penderita TBC dan kusta malu berobat ke Puskesmas, sehingga petugas menyangka kurangnya penderita yang berobat karena rendahnya penyakit itu.  Tetapi, kenyataannya tidak seperti itu,” beber Hendra kepada MediaWarta.com di Gowa belum lama ini.

Menurutnya, masih banyak penderita yang belum ditemukan karena mereka malu muncul di layanan publik karena penyakitnya. “Dengan adanya program ini, diharapkan para penderita TBC dan kusta tidak malu lagi untuk berobat ke Puskesmas, sehingga pemberantasan penyakit ini dapat benar-benar tuntas,” imbuhnya.

Comment