MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Kehadiran Hotel Melia Makassar berkontribusi bagi perkembangan MICE. Perkembangan ekonomi Makassar yang melejit sebagai kota metropolitan dunia, dengan dihuni masyarakat urban yang majemuk, telah berkontribusi bagi pertumbuhan bisnis hospitality di kota berjuluk Anging Mammiri ini.
Tidak kurang, belasan hotel telah dibuka hanya dalam kurun satu tahun ini. Uniknya, hampir semua hotel ini mengusung bintang premium, tiga ke atas bahkan bintang lima.
Seperti hari ini, Kamis (28/7/2016) pagi, manajemen hotel dunia, Melia Hotels International membuka salah satu unit hotelnya. Ini membuktikan eksistensi Makassar yang memiliki tingkat ekonomi tertinggi di dunia, bahkan mengalahkan Beijing di Tiongkok. Pertumbuhan sembilan persen ke atas nyaris menyentuh dua digit dalam tiga tahun terakhir ini menjadi daya pikat investor dunia untuk berekspansi di Makassar.
Mengambil lokasi di pusat kota yang merupakan titik sentrum bisnis dan hiburan, Jalan Andi Mappanyukki, Melia Makassar diklaim sebagai hotel terbaik dan terelite di kelasnya, bintang empat plus.
Hal tersebut diungkapkan Vice President Development Asia Pacific Melia Hotels International (MHI) Gonzalo Maceda dan Director Guest Experience Asia Pasific MHI Ana Gomez dalam jumpa pers terkait grand opening Melia Makassar.
Hadir dalam acara, Hotel Manager Melia Makassar Muhammad Yuslan, Director of Sales and Marketing Melia Makassar Rafly Salam, dan Assistant Marketing Communication Manager Melia Makassar Viki Wahyudi.
Menurut, Gonzalo, Melia Makassar merupakan hotel keenam yang dikelola Melia Hotels Internasional yang telah beroperasi di Indonesia. Hotel Melia sendiri sudah hadir sejak 60 tahun lalu, dan ia berharap agar hotel ini tidak kalah dibandingkan hotel-hotel lainnya.
Terkait return of investment atau break-event poin unit bisnisnya kali ini, ia menjawab sekitar tujuh atau delapan tahun. “Ini termasuk cepat, sebab setelah itu pengusaha sudah dapat meraup hasil laba besar dari investasinya,” bebernya.
Sayang, Gonzalo enggan menguraikan besaran investasi yang dikeluarkan manajemen untuk membangun Melia Makassar. Ia hanya mengatakan pihaknya masih dalam tahap kalkulasi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang secara resmi membuka hotel berlantai 21 tersebut. Selain Agus, nampak pejabat teras seperti Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Makassar Rusmayani Madjid, serta Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga.
Dalam sambutannya, Agus Arifin Nu’mang mengatakan, pertumbuhan hotel di Sulsel khususnya di Kota Makassar saat ini sangat pesat. “Saya ucapkan selamat atas peresmian Melia Makassar, mudah-mudahan kehadiran hotel ini bisa menambah fasilitas pariwisata di Sulsel, terutama di Kota Makassar. Saya sadar, persaingan bisnis hotel (di Makassar) sungguh luar biasa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, yang terpenting selain menyediakan fasilitas mumpuni tetapi manajemen, khususnya kompartemen pantry dalam bidang kuliner jangan sampai melupakan masakan tradisional Makassar. pasalnya, hal tersebut merupakan cerminan kebudayaan lokal.
Adapun Senior Vice President Melia Hotels International untuk kawasan Asia Pasifik, Bernardo Cabot Estarellas, menambahkan, pendirian hotel pihaknya sebagai bentuk komitmen Melia Hotels Internasional terhadap pasar Indonesia.
“Visi strategis kami telah memungkinkan untuk memanfaatkan pariwisata yang sedang berkembang di kota ini, yang mengalami pertumbuhan tahunan sekitar 28 persen selama beberapa tahun terakhir,” paparnya.
Menurut Bernardo, hal tersebut juga sesuai kebutuhan signifikan bagi wisatawan bisnis maupun leisure. Pasalnya, sebagai pintu gerbang di Indonesia timur, Kota Makassar menjadi satu-satunya daerah dengan pertumbuhan meeting, incentive, convention, and event (MICE) yang menjanjikan.
Nisa Nasifah/Foto: Effendy Wongso
Comment