MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – PT Krisbow Indonesia yang merupakan distributor kebutuhan komersil,
industri, hingga rumah tangga, ikut menyesuaikan kebiasaan baru dengan menerapkan protokol
kesehatan sesuai prosedur yang berlaku dan mengembangkan kegiatan kerja digital untuk
mendukung proses kerja operasional perusahaan.
Pandemi COVID-19 yang terjadi memberikan dampak besar terhadap berbagai sektor, yang menyebabkan penurunan produktivitas sehingga perputaran ekonomi di Indonesia menurun.
Menghadapi situasi ini, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan protokol baru sebagai masa
transisi menuju new normal. Memahami bahwa adaptasi sangat penting untuk menunjang cara
kerja yang produktif dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, PT Krisbow Indonesia
mulai memaksimalkan berbagai platform digital yang menunjang aktivitas marketing. Salah
satunya dengan mengadakan seminar-seminar online, berupa sharing dengan berbagai sektor
baik swasta hingga Instansi Pemerintah yang menjangkau bidang manufaktur, otomotif, logistik,
pergudangan, dan sektor pendidikan dan pariwisata.
Pada Kamis, 23 Juli 2020, PT Krisbow Indonesia mengadakan seminar online dengan tema “Pariwisata Indonesia dalam Adaptasi Kebiasaan Baru” yang juga bertujuan untuk
mendukung program kerja Pemerintah Indonesia di bidang pariwisata.
Acara ini diikuti oleh Henky Manurung selaku Direktur Manajemen Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf) dan Putu Eka Cahyadhi selaku Kepala Subdirektorat (Kasubdit)
Sistem Informasi dan Layanan Angkutan Udara – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen
Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menjadi perwakilan dari Pemerintah
sebagai regulator.
Hadir pula Ali Mujahid Senior Manager Marketing Media & Activation Garuda Indonesia sebagai perwakilan pelaku pariwisata yang terdampak COVID-19, Ratih
Prabandari CEO AntaVaya perwakila biro perjalanan, dan Maulana Yusran selaku Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Sekjen PHRI). Serta, Rudy Hartono sebagai Managing Director PT Krisbow Indonesia yang mendukung pengadaan perlengkapan
kebutuhan dari pelaku usaha dalam adaptasi kebiasaan baru.
Melalui seminar online ini, diharapkan semua industri terutama sektor pariwisata mampu
menerapkan pola adaptasi dan mampu menata diri dalam era adaptasi kebiasaan baru, mulai dari
pola kerja, pelayanan, hingga cara berinteraksi dengan orang sekitar agar menarik minat wisatawan untuk melakukan kegiatan pariwisata di Indonesia. Membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan yang merupakan sebuah sinergi dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah sebagai pembuat regulasi, pelaku usaha sebagai pengelola, masyarakat sebagai individu yang
terlibat langsung dalam prosesnya, dan PT Krisbow Indonesia sebagai industri yang melengkapi kebutuhan produk-produk penerapan adaptasi kebiasaan baru.
Sinergi dari berbagai pihak, ekonomi pariwisata Indonesia diharapkan mampu bangkit kembali. Pembatasan sosial tidak menjadi kendala dalam pergerakan kegiatan marketing. Hal ini justru menjadi acuan kerja bagi PT Krisbow Indonesia untuk lebih memaksimalkan ruang digital
sebagai sarana yang mampu memberi edukasi, tidak hanya di dunia pariwisata namun juga di industri lain, serta membuka ruang interaksi antara PT Krisbow Indonesia dengan para pelaku bisnis di segala sektor.
Tidak hanya seminar online, PT Krisbow Indonesia juga hadir di
berbagai media komunikasi digital seperti Live Instagram, Twitter, YouTube, dan Facebook. yang sigap memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai upaya-upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19, seperti wajib menggunakan masker, hand sanitizer melaksanakan protokol kesehatan di rumah, tempat kerja, mau pun sarana publik. Rangkaian aktivitas digital ini
merupakan salah satu wujud dukungan PT Krisbow Indonesia terhadap program Pemerintah dan
diharapkan mampu menjangkau dan mendukung pemulihan kerja seluruh sector, sehingga roda produktivitas kembali berputar.
Untuk menjaga keamanan dan kesehatan karyawan, PT Krisbow Indonesia yang merupakan
bagian dari Kawan Lama Grup menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan sesuai standar,
mulai dai penyemprotan baik di warehouse, kantor pusat, dan toko. Seluruh karyawan wajib
melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan infrared thermometer dan thermal scanner sebelum masuk ruang kerja, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau bijak menggunakan hand sanitizer, melakukan pembatasan jumlah orang di dalam lift, dan mengikuti pola kerja yang ditentukan, serta diwajibkan menjalani rapid test. Khusus untuk toko dan warehouse, setiap karyawan wajib menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, sarung tangan, dan face shield.
“Krisbow Indonesia sebagai perusahaan, bukan semata menjual produk, namun lebih memperhatikan sesama rekan industri agar mampu tumbuh dan sukses, termasuk di sektor pariwisata,” tutup Rudy Hartono.(rls)
Comment