Ini uang panai orang Tionghoa

Foto: istjeseserahanku.blogspot.com

Dari hari ke hari, seserahan Sangjit dibuat lebih simpel, tidak sekompleks dulu. Untuk memudahkan pengambilan isi nampan sebagian, barang-barang yang dijadikan seserahan pun dibuat lebih simpel. Biasanya, barang-barang yang dijadikan isi nampan seserahan, antara lain pakaian/kain untuk mempelai wanita. Maksudnya untuk segala keperluan sandang mempelai wanita yang akan dipenuhi mempelai pria. Kalau memang ingin memberi lebih, keluarga mempelai pria suka menambahkan keperluan lain, berupa sepatu, tas, parfum, dan lain-lain.

Perhiasan, “uang susu”, dan uang pesta. Uang susu adalah uang yang diberikan orang tua mempelai pria ke orang tua mempelai wanita sebagai tanda terima kasih karena telah merawat mempelai wanita sejak dalam kandungan hingga dewasa. Jumlah uang susu bebas, tergantung kerelaan hati. Orang tua mempelai wanita biasanya akan mengambil sebagian atau keseluruhan uang susu.

Sementara, uang pesta adalah uang yang diberikan orang tua mempelai laki-laki berdasarkan umur mempelai wanita. Misalnya, umur si mempelai wanita 28 tahun, uang pesta yang diberikan harus ada angka 28-nya, misalnya Rp 2,8 juta atau Rp 280 ribu. Orang tua mempelai wanita cuma boleh ambil uang pesta sesuai angka buntutnya. Misalnya, uang pestanya Rp 2.850.000, jadi orang tua mempelai wanita cuma boleh ambil Rp 50 ribu.

Nampan masing-masing berisikan 18 buah. Contoh buah-buahannya, apel, jeruk, pir, dan lain-lain yang manis. Maksudnya sebagai lambang kedamaian, kesejahteraan, dan rezeki. Sebagian isinya akan dikembalikan ke keluarga mempelai pria.

Satu pasang lilin merah yang diikat pita merah, ini sebagai simbol perlindungan untuk menghalau pengaruh negatif. Biasanya lilin yang dipakai bermotif naga dan burung hong. Pihak keluarga mempelai wanita akan mengambil satu pasang lilin, satu pasangnya lagi dikembalikan ke keluarga mempelai pria.

Untuk keluarga Tionghoa non-Muslim, biasanya diberikan satu pasang kaki babi. Untuk seserahan yang satu ini jika ribet, bisa digantikan dengan makanan kalengan yang berjumlah delapan hingga 12 kaleng dan ditambah enam hingga 12 kaleng kacang polong. Sebagian akan dikembalikan ke keluarga mempelai pria.

Satu nampan berisi kue mangkuk berwarna merah sebanyak 18 potong. Sebagai lambang kelimpahan dan keberuntungan. Sebagian seserahan ini juga dikembalikan ke keluarga mempelai pria.

Satu nampan berisikan dua botol arak atau champagne. Keluarga mempelai wanita mengambil seserahan ini semuanya dan ditukar dengan dua botol sirup merah untuk dikembalikan ke keluarga mempelai pria.

Intinya, tradisi Sangjit dilakukan sebagai lambang penyerahan anak perempuan ke keluarga mempelai pria yang akan menikahinya, tetapi hubungan mempelai wanita dengan keluarganya tida putus begitu saja.

Lantaran zaman makin modern, jadi aturan seperti yang dijelaskan di tadi tidak harus diikuti secara mutlak. Jika sedang merencanakan Sangjit, Anda bisa membuat acara Sangjit sesuai kemampuan.

Sumber: pegipegi.com/Mariska Tracy

Comment